REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Turki tidak mengalami gelombang kedua virus korona karena masih menghadapi dampak fase pertama, ungkap menteri kesehatan pada Rabu.
Pasien yang pulih dari Covid-19 bertambah 1.386 orang dalam 24 jam terakhir sehingga totalnya menjadi 164.234, kata Fahrettin Koca pada konferensi pers setelah pertemuan komite ilmiah di ibu kota Ankara.
"Penyebaran virus pun tidak melambat, tidak ada bukti ilmiah bahwa penularan virus korona menurun," kata Koca.
"Rata-rata usia kematian akibat virus korona meningkat dari 71 menjadi 74 jiwa," tambah dia.
Turki melaporkan 24 kematian Covid-19 baru dalam satu hari terakhir, sehingga angka kematian menjadi 5.025 jiwa.
Tenaga medis Turki melakukan 53.486 tes untuk virus dalam 24 jam terakhir, meningkatkan jumlah total tes menjadi lebih dari 3,08 juta.
Jumlah total kasus virus korona secara nasional hingga saat ini mencapai 191.657 setelah penambahan 1.492 infeksi baru.
Sebanyak 914 pasien berada dalam unit perawatan intensif (ICU).
Koca berulang kali menekankan pentingnya menjaga jarak sosial dan penggunaan masker serta menyarankan perawatan kesehatan ekstra selama musim panas.
Pengembangan vaksin
Koca mengatakan Turki berencana untuk bekerja sama dengan Rusia dan China dalam penelitian klinis vaksin virus korona.
Dia mengatakan penelitian yang berkaitan dengan virus sedang dilakukan dan uji klinis diharapkan akan dilakukan pada musim gugur ini.