Senin 29 Jun 2020 00:03 WIB

Luhut: Kasus Covid-19 Naik, Testing Sudah Hampir 20 Ribu

Luhut mengakui bulan pertama pemerintah kewalahan mencari penanganan yang tepat.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengeklaim meski kasus Covid-19 di Indonesia menunjukkan tren peningkatan, rata-rata kapasitas pengujian atau testing per hari terus meningkat hingga hampir mencapai 20 ribu tes per hari. Luhut menyajikan data kapasitas pengujian yang rata-rata mencapai 18.649 tes per hari pada periode 22 April-26 Juni 2020.

"Kalau kita lihat data ini, rata-rata sekarang testing itu sudah hampir dekat 20 ribu," kata dia dalam webinar bertajuk "Tantangan Investasi dan Dunia usaha, serta Dinamika Ketenagakerjaan di Masa Pandemi Covid-19, Kebijakan dan Strategi" pada Ahad (28/6) malam.

Baca Juga

"Kita pengen targetnya nanti kalau bisa lebih dari 20 ribu per hari sehingga kita dapat sampling yang lebih bagus lagi," katanya.

Luhut menuturkan, rata-rata penambahan kasus dalam tujuh hari terakhir memang cukup tinggi, yakni sekitar seribuan orang per hari. Kendati demikian, per 24 Juni 2020, fatality rate atau tingkat kematian terus turun menjadi 5,2 persen. 

Demikian pula recovery rate atau tingkat kesembuhan kian meningkat menjadi 41,5 persen. "Jadi, semua membaik," katanya.

Sebagai Dewan Pengarah Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Luhut mengaku terus memantau perkembangan penanganan wabah tersebut. Ia juga mengaku rutin menyampaikan progres penanganan kepada IMF dan Bank Dunia.

"Saya juga harus paham ini karena kalau tidak, bagaimana saya jelaskan investasi kalau orang tidak confidence (yakin) menangani Covid-19 ini dengan baik," katanya.

Luhut mengakui pada bulan pertama adanya kasus Covid-19 pemerintah kewalahan mencari bentuk penanganan yang tepat. Pasalnya, banyak pihak yang mengatakan harus lockdown atau lainnya. 

Padahal, pandemi Covid-19 merupakan masalah baru, bahkan bagi dunia. Namun, setelah beberapa waktu, pemerintah telah mampu menyiapkan 65 laboratorium pengujian Covid-19 dan 2.889 rumah sakit Covid-19 hingga membangun rumah sakit darurat.

"Jadi, sekarang Indonesia itu, kalau dilihat dari sisi positifnya, kita jadi tahu, jadi ada alert atau early warning bahwa Indonesia itu rupanya sangat tidak siap menghadapi hal-hal semacam ini," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement