Selasa 30 Jun 2020 06:58 WIB

India Blokir 59 Aplikasi Ponsel dari China

India khawatir pencurian data pengguna ponsel oleh China

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Aplikasi ponsel (Ilustrasi)
Foto: Piqsels
Aplikasi ponsel (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI — Pemerintah India telah memblokir 59 aplikasi yang terhubung ke China. Puluhan aplikasi itu dianggap menimbulkan ancaman bagi keamanan dan kedaulatan negara tersebut.

TikTok, UC Browser, WeChat, dan SHAREiT termasuk dalam aplikasi yang diblokir. Kementerian Elektronika dan Teknologi Informasi India mengungkapkan pihaknya telah menerima banyak keluhan dari berbagai sumber, termasuk beberapa laporan tentang penyalahgunaan sejumlah aplikasi seluler yang tersedia di platform Android dan iOS.

Baca Juga

Contoh penyalahgunaan itu adalah pencurian data pengguna. Data tersebut kemudian ditransmisikan secara ilegal ke server di luar India. Tindakan itu dianggap membahayakan keamanan dan pertahanan nasional India. 

“Mengingat sifat ancaman yang muncul, (Kementerian Teknologi Informasi) telah memutuskan memblokir 59 aplikasi karena mengingat informasi yang tersedia, mereka terlibat dalam kegiatan yang merugikan kedaulatan dan integritas India, pertahanan India, keamanan negara, dan ketertiban umum,” kata Kementerian Elektronika dan Teknologi Informasi India dalam keterangannya pada Senin (29/6), dikutip laman Anadolu Agency.

Beberapa menit setelah penguman itu, akun TikTok pemerintah India MyGov dinonaktifkan. Akun tersebut memiliki 1,1 juta pengikut. Belum lama ini hubungan India dengan China diliputi ketegangan. Hal itu disebabkan bentrokan yang melibatkan pasukan kedua negara di Lembah Galwan, Ladakh. Daerah itu termasuk dalam Line of Actual Control (LAC), yakni perbatasan de facto Cina dan India.

Meski tanpa kontak senjata, bentrokan mengakibatkan 20 tentara India tewas. Sementara China disebut memiliki 40 korban jiwa, termasuk seorang komandan. China telah membantah laporan itu, tapi ia enggan mempublikasikan jumlah pasukannya yang menjadi korban. 

India dan China saling tuding sebagai pihak yang terlebih dulu melanggar LAC. Hal itu tak terlepas dari klaim teritorial kedua negara yang tumpang tindih di wilayah tersebut.

Medan di sepanjang LAC diketahui berupa sungai, danau, dan tebing bersalju. Hal itu menyebabkan garis pembatas kedua negara samar serta dapat bergeser. Alhasil pasukan patroli perbatasan kedua negara kerap bersinggungan dan tak jarang memicu perkelahian atau kontak fisik. 

India dan China telah sepakat meredam ketegangan di perbatasan. Mereka menjalin dialog dan konsultasi, baik di level diplomatik maupun militer. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement