REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Senator Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik John Cornyn menilai tidak perlu terkejut dengan laporkan Rusia memberi imbalan uang pada Taliban bila milisi tersebut berhasil membunuh pasukan AS di Afghanistan. Sejumlah anggota Kongres yang diberi arahan mengenai hal tersebut meminta pemerintah mengambil tindakan tegas.
"Saya pikir seharusnya tidak ada orang yang perlu terkejut bila Taliban mencoba membunuh orang Amerika dan Rusia mendukungnya, jika tidak menyediakan sarana agar hal itu berhasil," kata Selasa (30/6).
Campur tangan Rusia di Afghanistan memang bukan hal baru. Namun Pemerintah AS mengatakan operasi Moskow di sana semakin agresif. Rusia ingin menjalin kontak dengan Taliban dan anggota jaringan Haqqani yang dianggap sebagai kelompok teroris oleh AS tahun 2012 lalu.
"Komite intelijen sudah diarahkan mengenai itu selama berbulan-bulan, begitu pula, Ketua House of Representative Nancy Pelos, dan (Ketua Senat Partai Demokrat) Chuck Schumer, jadi hal ini lebih pada kebocoran dan bersifat partisan," tambah Cornyn.
Sebelumnya anggota Kongres dari Partai Republik yang mendapat pengarahan Gedung Putih mengenai isu ini meminta pemerintah segera bertindak. Komite Bidang Luar Negeri House of Representative Michael McCaul dan Adam Kinzinger dalam pengarahan itu mereka diberitahu intelijen 'sedang meninjau akurasi laporan-laporan ini'.
"Jika proses peninjauan intelijen memverifikasi laporan-laporan itu, kami dengan tegas mendorong Pemerintah untuk mengubah arah dan mengambil tindakan serius untuk memastikan rezim Putin bertanggung jawab," kata McCaul dan Kinzinger dalam pernyataan bersama mereka.