REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSEUMAWE -- Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Lhokseumawe, Aceh memberikan trauma healing melalui psychosocial support program (PSP) kepada anak imigran Rohingya, Bangladesh yang terdampar di perairan laut Aceh Utara akibat kapal motornya rusak.
"Pendampingan kepada anak pengungsi Rohingya yang ditampung sementara di gedung bekas Kantor Imigrasi di Lhokseumawe ini untuk meringankan trauma mereka akibat terombang-ambing di tengah laut yang mengancam keselamatannya," kata Ketua PMI Kota Lhoseumawe Muhammad Waly melalui sambungan telepon, Selasa (30/6).
Menurutnya, pihaknya mengerahkan sejumlah relawannya untuk menghibur anak-anak imigran Rohingya tersebut. Meskipun untuk menghilangkan trauma tersebut tidak bisa instan, tetapi minimal bisa diringankan. Apalagi anak merupakan usia bermain, sehingga perlu dilakukan secara berkesinambungan.
Dengan pendampingan tersebut, anak-anak tersebut sudah mulai kembali bisa tersenyum walaupun terlihat masih ada rasa trauma. Program yang dilakukannya tersebut disesuaikan dengan kondisi mereka, apalagi keterbatasan dalam bahasa.
Relawan yang diterjunkan untuk melaksanakan PSP tentunya mereka sudah terlatih dan mengetahui cara yang tepat menghibur anak-anak di pengungsian. Selain itu dengan memberikan hadiah kepada anak untuk membuat mereka senang dan bahagia.
"Dalam melaksanakan trauma healing ini, kami juga bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan lainnya agar sedikit demi sedikit rasa trauma yang berada di benak anak-anak ini semakin berkurang," tambahnya.
Di sisi lain, Waly mengatakan dari hasil koordinasi dengan pemerintah daerah setempat PMI diberikan mandat untuk melakukan berbagai pelayanan seperti penyediaan tempat MCK dan sarana air bersih.
Kemudian, lembaga kemanusiaan terbesar di Indonesia ini juga memberikan pelayanan Restoring Family Liks (RFL) untuk mencari kerabat para imigran ini yang bisa dihubungi. Sesuai rencana, pada 2 Juli tempat penampungan mereka akan dipindahkan ke lokasi lain di Kota Lhokseumawe agar pelayanan maksimal dan tempatnya lebih layak.