REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel) Irjen Nico Afinta menyatakan, pilkada jangan sampai mengoyak persaudaraan hanya karena berbeda pilihan politik. "Dalam pesta demokrasi berbeda itu wajar. Yang penting setelah hari pencoblosan kembali bersatu membangun daerah bersama-sama," kata Nico di Kota Banjarmasin, Selasa (30/6).
Nico menyampaikan pesan damai tersebut agar suasana daerah jelang pilkada tetap dingin. Tensi politik boleh naik, kata dia, namun hati tetap dingin. Untuk itulah, dia mengajak seluruh calon kandidat beserta pendukungnya agar berkomitmen menjaga persatuan di tengah perbedaan pilihan.
"Bagi kami aparat Polda Kalsel dan TNI, situasi aman dan damai adalah harga mati. Saya ingatkan tidak ada ruang bagi pihak-pihak yang coba membuat onar terkait pilkada," ucap Nico mengingatkan.
Nico mengakui, sikap masyarakat dalam berpolitik semakin dewasa. Hal itu dapat terlihat dari setiap gelaran pemilu yang berlangsung aman dan lancar. Meski begitu, dia mengingatkan anggota dan seluruh jajaran agar tak lengah dan selalu kedepankan deteksi dini setiap permasalahan yang muncul.
"Dinamika yang berkembang di tengah masyarakat harus terus dipantau. Jangan hanya karena kondusifitas daerah terkendali membuat aparat tidak peka," kata Nico.
Pilkada serentak dijadwalkan berlangsung 9 Desember 2020 di 270 daerah di Indonesia. Untuk Kalsel, pilkada tahun ini digelar di tujuh kabupaten/kota dan tingkat provinsi.