REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berencana menyalurkan kredit sebesar Rp 15,04 triliun kepada segmen usaha kecil, menengah, dan koperasi dalam tiga bulan ke depan. Pada segmen usaha kecil, perseroan akan menyalurkan Rp 12 triliun, segmen menengah sebesar Rp 492 miliar, dan segmen korporasi sebesar Rp 2,55 triliun dengan fokus pada perusahaan berorientasi ekspor dan industri padat karya.
Direktur Utama BNI Herry Sidharta mengatakan penyaluran kredit perseroan akan ditopang dana pemerintah sebesar Rp 5 triliun yang ditempatkan pada bank. Hal ini untuk mendorong sektor riil dan memulihkan perekonomian nasional.
“Kami prioritaskan padat karya. Kami mulai salurkan sejalan dengan dibukanya PSBB di daerah hijau. Kami masuk ke sana untuk mempercepat pemulihan ekonomi. Selama PSBB kami istirahatkan dulu,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (3/7).
Ke depan, diharapkan aktivitas ekonomi bisa kembali berjalan dan para pengusaha tidak lagi menunggu ketidakpastian.
“Kesempatan untuk speed up pertumbuhan kredit ada pada kuartal III dan IV. Kami juga akan membiayai sektor transportasi karena Indonesia merupakan negara kepulaian, tanpa transportasi bisnis tidak akan berjalan,” ucapnya.
Sementara Ketua Umum Himbara Sunarso menambahkan penempatan dana pemerintah sebesar Rp 30 triliun pada bank-bank BUMN bertujuan menggerakan kembali ekonomi yang terpuruk dalam dua kuartal terakhir. Himbara akan fokus menyalurkan kepada debitur segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta sektor riil padat karya.
“Dana penempatan pemerintah ditujukan untuk menjaga sustainability pertumbuhan ekonomi,” ucapnya.