Jumat 03 Jul 2020 12:54 WIB

BNI Fokus Garap Kredit Sektor Padat Karya

BNI mendapatkan dana Rp 5 triliun dari pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Utama BNI, Herry Sidharta.
Foto: Republika/Lida Puspaningtyas
Direktur Utama BNI, Herry Sidharta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berencana menyalurkan kredit sebesar Rp 15,04 triliun kepada segmen usaha kecil, menengah, dan koperasi dalam tiga bulan ke depan. Pada segmen usaha kecil, perseroan akan menyalurkan Rp 12 triliun, segmen menengah sebesar Rp 492 miliar, dan segmen korporasi sebesar Rp 2,55 triliun dengan fokus pada perusahaan berorientasi ekspor dan industri padat karya.

Direktur Utama BNI Herry Sidharta mengatakan penyaluran kredit perseroan akan ditopang dana pemerintah sebesar Rp 5 triliun yang ditempatkan pada bank. Hal ini untuk mendorong sektor riil dan memulihkan perekonomian nasional.

Baca Juga

“Kami prioritaskan padat karya. Kami mulai salurkan sejalan dengan dibukanya PSBB di daerah hijau. Kami masuk ke sana untuk mempercepat pemulihan ekonomi. Selama PSBB kami istirahatkan dulu,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (3/7).

Ke depan, diharapkan aktivitas ekonomi bisa kembali berjalan dan para pengusaha tidak lagi menunggu ketidakpastian.

“Kesempatan untuk speed up pertumbuhan kredit ada pada kuartal III dan IV. Kami juga akan membiayai sektor transportasi karena Indonesia merupakan negara kepulaian, tanpa transportasi bisnis tidak akan berjalan,” ucapnya.

Sementara Ketua Umum Himbara Sunarso menambahkan penempatan dana pemerintah sebesar Rp 30 triliun pada bank-bank BUMN bertujuan menggerakan kembali ekonomi yang terpuruk dalam dua kuartal terakhir. Himbara akan fokus menyalurkan kepada debitur segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta sektor riil padat karya.

“Dana penempatan pemerintah ditujukan untuk menjaga sustainability pertumbuhan ekonomi,” ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement