Sabtu 04 Jul 2020 04:00 WIB

Islam di Chicago, Terus Berkembang dan Disegani

Islam di Chicago Amerika Serikat terus berkembang populasinya.

Islam di Chicago Amerika Serikat terus berkembang populasinya. Ilustrasi Muslim Chicago.
Foto: worldbulletin
Islam di Chicago Amerika Serikat terus berkembang populasinya. Ilustrasi Muslim Chicago.

REPUBLIKA.CO.ID,  Seperti halnya di negara Barat, umat Muslim di AS pun amat multietnis dan nasionalitas. Banyak yang datang dari kawasan India-Pakistan-Bangladesh, Timur Tengah, Afrika Utara, Asia Tenggara, dan juga Eropa Timur.

Secara keseluruhan, jumlah umat Muslim Chicago mencapai angka 350 ribu jiwa atau lima persen dari populasi. Jumlah tersebut kini bahkan telah melampaui jumlah penganut Yahudi dan komunitas etnis lain. 

Baca Juga

Terdapat pula penganut Islam yang merupakan warga kulit putih AS dan Hispanik (keturunan latin). Namun, sejak lama Chicago terkenal sebagai wilayah konsentrasi kaum Muslim Afro-Amerika.

Meski berbeda bahasa, adat maupun budaya, akan tetapi dalam beberapa kesempatan, terutama pada ibadah shalat serta aktivitas Ramadhan, satu sama lain akan menanggalkan perbedaan tersebut guna bersatu di bawah panji kitab suci Alquran dan sunnah Nabi. Umat Muslim Chicago benar-benar menikmati perbedaan yang ada dan mempererat tali ukhuwah di saat bersamaan.

Populasi Muslim di Chicago pun berkecukupan secara ekonomi maupun pendidikan. Sebuah survey yang diadakan tahun lalu menyebutkan bahwa Muslim Indo-Pakistan, tercatat merupakan salah satu etnis yang berpendidikan tertinggi di AS. Rinciannya, sekitar 16 persen berprofesi dokter, 33 persen insinyur, dan 44 persen punya ijazah kedokteran. Secara umum, 84 persen dari mereka mengantongi ijazah sarjana dan hanya kurang dari dua persen lulusan SMA.

Income rata-rata Muslim Indo-Pakistan juga dua kali lebih tinggi daripada rata-rata pendapatan masyarakat AS. Mereka juga berkontribusi langsung dalam pembangunan kota. Dua gedung pencakar langit di Chicago yakni John Hancock Center dan the Sears Tower, dirancang arsitek Muslim, Dr Fazlur Rahman.

Di samping itu, amat sulit ditemukan rumah sakit yang tidak ada perawat atau dokter beragama Muslim. Pun sulit ditemui perusahaan manufaktur tanpa ada insinyur Muslim di situ. 

Tak bisa dimungkiri, umat Muslim sudah turut serta dalam segala kegiatan, mulai dari perencanaan, produksi dan distribusi barang/jasa di Chicago khususnya dan AS umumnya.

Pada bidang politik, umat Muslim punya posisi tersendiri. Pemilihan walikota misalnya harus menggandeng pemilih Muslim guna mendulang suara. Maklum, sejak tahun 80-an, jumlah umat Muslim meningkat pesat dan hal ini tidak bisa diabaikan begitu saja.

Tingkat kriminalitas yang tinggi di kota metropolis Chicago sedikit sekali yang melibatkan umat Muslim. Sebaliknya, Islam memainkan peran penting dalam hal menyadarkan para tahanan di penjara. Ini terbukti bagaimana mereka yang sudah menerima Islam, tidak lagi melakukan tindak kejahatan setelah dibebaskan.

Umat Muslim Chicago juga sangat toleran. Mereka mempersilakan siapapun yang ingin mengetahui lebih jauh tentang Islam namun tidak akan memaksa agar orang lain mengikuti ajaran Islam. Hidup berdampingan secara damai merupakan cerminan kemuliaan agama Islam guna menuju masyarakat aman sejahtera.

Ada lebih dari delapan organisasi Muslim di kota Chicago, Illinois, yang sebagiannya terkait dengan keberadaan masjid dan Islamic Center.   

 

sumber : Harian Republika
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement