Kamis 09 Jul 2020 13:23 WIB

Pemerintah India Hancurkan Dua Masjid dan Kuil di Hyderabad

Pemerintah disebut tidak berkonsultasi dengan perwakilan Muslim sebelum membongkar.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Pemerintah India Hancurkan Dua Masjid dan Kuil di Hyderabad
Foto: Republika/Mardiah
Pemerintah India Hancurkan Dua Masjid dan Kuil di Hyderabad

REPUBLIKA.CO.ID, HYDERABAD -- Pemerintah India mengahncurkan dua masjid dan sebuah kuil, Senin (6/6). Dilansir di Siasat, Kamis (9/6), pembongkaran ini merupakan bagian dari rencana pembangunan kompleks baru sekretariat Telangana.

Masjid Dafaatir-e-Muatamadi terletak berdekatan dengan Blok C sementara Masjid-e-Hashmi terletak di dekat Blok D. Sedangkan Kuil Nalla Pochamma terletak di tengah-tengah bangunan. Pemerintah melihat tiga bangunan ini dianggap menghalangi pembangunan sekretariat baru.

Baca Juga

Masjid-e-Hashmi adalah masjid yang tertua di dekat Blok D. Pemerintah Andhra Pradesh juga telah berusaha banyak untuk menggeser masjid tetapi setelah ditentang oleh cendekiawan Islam dan Muslim umum. Pembangunan blok D tidak lagi mempedulikan tentang masjid.

Sementara itu Masjid Dafaatir-e-Muatamadi dibangun pada masa pemerintahan Kongres dengan biaya 20 juta rupe atau sekitar Rp 3,8 miliar. Karyawan sekretariat dan kantor pemerintah di sekitarnya biasa sholat di masjid agung. Masjid ini juga biasa digunakan sholat Jumat dengan ratusan jamaah.

Sesuai dengan rencana yang disiapkan pemerintah untuk pembangunan sekretariat baru, diputuskan untuk menghancurkan dua masjid dan sebuah kuil dan membangunnya di tempat lain. Namun disayangkan, pemerintah tidak berkonsultasi dengan tokoh agama atau cendekiawan Islam sebelum pembongkaran tempat ibadah.

Menurut sumber, salinan Alquran dan jaenamaz (sajadah) digeser ke tempat lain sebelum melakukan pembongkaran. Kedua masjid ini setiap hari digunakan untuk shalat berjamaah sebelum lockdwon akibat Covid-19. Tetapi setelah penguncian keduanya ditutup dan tidak ada yang diizinkan mengunjungi masjid.

Pemerintah seharusnya berkonsultasi dengan perwakilan Muslim sebelum melakukan pembongkaran tempat-tempat ibadah. Pada saat pergantian kantor sekretariat lainnya ketika masalah masjid terungkap, wakil kepala menteri saat itu Mohammed Mahmood Ali telah meyakinkan masjid akan tetap di tempat mereka sendiri dan pemerintah akan membangun kembali masjid bersama dengan kompleks baru tersebut. Tetapi tidak ada tanda-tanda pembangunan masjid, ini terlihat jelas dari peta sekretariat baru yang disetujui.

Pergeseran masjid adalah masalah syariah dan pemerintah harus berkonsultasi dengan ulama dan mufti Islam sebelum mengambil keputusan. Sementara itu, pekerjaan pembongkaran berlanjut untuk hari kedua dan polisi menutup semua rute menuju Sekretariat dan memberlakukan pembatasan lalu lintas pada jalan yang menuju ke lokasi.

https://www.siasat.com/hyderabad-2-mosques-temple-demolished-for-new-secretariat-1920607/

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement