REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hilmar Farid berharap warisan budaya jalur rempah diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Ia menilai, mengembangkan jalur rempah bisa menjadi daya ungkit terhadap ekonomi bangsa dan menjadi produk unggulan Indonesia.
Hilmar menjelaskan, beberapa program prioritas dilakukan untuk mengenal lebih jauh mengenai keberadaan jalur rempah. Pada waktunya nanti, diharapkan jalur budaya rempah dapat diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.
Program jalur rempah adalah gerakan bersama dari seluruh pemangku kepentingan sehingga keberadaannya mendorong kemajuan bangsa. Ia mengatakan, ke depan akan diadakan pula program muhibah dengan kapal menelusuri jalur pelabuhan yang pernah berhubungan dengan rempah-rempah pada masa lalu.
"Sangat disayangkan bilamana sejarah Jalur Rempah jika harus tenggelam zaman. Kesadaran akan masa lalu kita sangat penting. Kami mengingatkan para pengambil kebijakan baik di pusat, daerah, dan komunitas budaya, akan pentingnya pembelajaran untuk generasi muda tentang sejarah Jalur Rempah," kata Hilmar, dalam keterangannya Kamis (9/7).
Ia mengatakan, pihaknya terus berupaya mempertahankan sejarah keberadaan jalur rempah yang merupakan puncak peradaban penting bagi bangsa Indonesia pada masa lalu. Hilmar juga menuturkan, jalur rempah merupakan saksi perkembangan dan pasang surut peradaban Indonesia sebagai bangsa bahari.
"Itulah yang perlu dipahami oleh masyarakat Indonesia, khususnya anak muda bagaimana jalur rempah berperan penting bagi perkembangan bangsa," kata dia lagi.kebijakan baik di pusat, daerah dan komunitas budaya, akan pentingnya pembelajaran untuk generasi muda tentang sejarah Jalur Rempah," jelasnya.