REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Penyelidik Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Agnes Callamard, mengatakan pengadilan in absentia di Turki atas pembunuhan wartawan Arab Saudi Jamal Khashoggi di Istanbul sangat penting. Pengadilan itu mendakwa terhadap 20 warga negara Arab Saudi.
"Sangat penting untuk melakukan penyelidikan Turki yang sekarang diminta oleh para hakim dan bahwa komunitas internasional dapat dibuat sadar akan apa yang sebenarnya telah mereka kumpulkan, dan mereka dapat menilai bukti yang diberikan oleh Turki," kata Callamard, Kamis (9/7).
Dikutip dari Anadolu Agency, Pengadilan Turki pada 3 Juli mulai mengadili 20 warga negara Saudi secara in absentia atas pembunuhan Khashoggi pada 2018. In absentia merujuk pada istilah hukum yang merupakan upaya mengadili seseorang dan menghukumnya tanpa dihadiri oleh terdakwa tersebut.
"Saya berharap persidangan akan memberi lebih banyak kapasitas, lebih banyak elemen, lebih banyak bukti kepada politisi di seluruh dunia untuk membawa dan melanjutkan perjuangan untuk akuntabilitas," kata Callamard setelah menyampaikan laporan di Dewan Hak Asasi Manusia.
Pengadilan Berat Pidana Istanbul No. 11 mendengar argumen dari tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz, dan beberapa saksi. Cengiz mengatakan kolumnis Washington Post itu telah tertipu untuk memasuki konsulat.
"Saya pikir ini penting karena kita tidak bisa disandera oleh proses [peradilan] Saudi, yang menghadirkan lebih dari beberapa mutasi tetapi dalam pandangan saya, parodi keadilan," ujar Callamard.
Pada persidangan di Istanbul, Cengiz mengatakan semua orang yang memiliki pengetahuan tentang pembunuhan harus dipanggil ke pengadilan, termasuk pihak yang memberi perintah untuk serangan itu. Dia menyebut Khashoggi memasuki konsulat pada 2 Oktober 2018 untuk mendapatkan dokumen terkait pernikahan yang telah direncanakan. Cengiz mengatakan setelah memasuki konsulat Khashoggi tidak pernah keluar dan dia langsung memanggil polisi.
Saksi lain, penasihat Partai Keadilan dan Pembangunan (AK), Yasin Aktay, mengatakan Khashoggi sangat khawatir ketika Mohammed bin Salman dinyatakan sebagai putra mahkota Arab Saudi. Dia mengatakan ini akan membawa hari yang lebih gelap ke kerajaan.
"Kami dulu berbicara tentang operasi yang dilakukan oleh Saudi terhadap pembangkang di luar negeri," kata Aktay.
Khashoggi dinyatakan terbunuh oleh operasi yang dilakukan beberapa pihak Saudi tidak lama setelah memasuki Konsulat Arab Saudi. Tubuhnya hingga saat ini tidak pernah ditemukan.