REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kematian George Floyd karena tindak kekerasan oleh polisi memicu protes di berbagai tempat. Para selebritas dan musisi juga turut bersuara menentang tindakan rasisme dan menuntu keadilan bagi Floyd khususnya dan semua warga kulit berwarna.
Tak ingin ketinggalan, band asal Amerika Serikat (AS) Bon Jovi juga telah merilis single tribute untuk mengenang kematian George Floyd. Single bertajuk "American Reckoning" ini akan masuk pada daftar lagu di album teranyar Bon Jovi 2020.
Dilansir laman terbitan Inggris Metro, Senin (13/7), dilaporkan bahwa semua pendapatan bersih band dari hasil pengunduhan trek hingga 31 Desember 2020 akan disumbangkan kepada Yayasan Equal Justice Initiative dari Bryan Stevenson.
"Saya tergerak untuk menulis "American Reckoning" sebagai saksi sejarah," kata sang vokalis Jon Bon Jovi.
Pria berusia 58 tahun itu meyakini bahwa hadiah terbesar dari seorang seniman adalah kemampuan untuk menggunakan suara dan lagunya untuk menyampaikan pesan dan kritik. "Dengan lagu kami berbicara dan menggerakkan manusia," jelas dia.
Lagu ini akan muncul di album mendatang Bon Jovi 2020 yang dirilis pada musim gugur ini. Pada bulan April, mereka terpaksa membatalkan tur Livin 'On a Prayer 2020 karena pandemi Covid-19. Pada bulan yang sama dilaporkan bahwa band sedang mengerjakan lagu yang membahas pandemi bertajuk "Do What You Can".
"Saya menulis lagu baru tentang situasi yang sedang kita hadapi. Dan tentu saja kami harus membawakannya nanti di konser Livin 'on a Prayer karena itu lagu yang sangat penting bagi banyak orang dan itu membawa kita kembali ke hari-hari yang lebih bahagia," jelas dia.
Bon Jovi terkenal dengan hits seperti "Bed of Roses", "Always", dan "It’s My Life". Lirik dari single "American Reckoning" juga tak kalah menggetarkan jiwa, berikut beberapa pengalan liriknya: "America’s on fire, there’s protests in the street. Her conscience has been looted and her soul is under siege. Another mother’s crying as history repeats I can’t breathe".