Rabu 15 Jul 2020 12:25 WIB

China akan Lindungi Perusahaan Mereka dari Sanksi AS

China menilai tindakan Washington justru buruk bagi AS dan dunia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Bendera AS China
Foto: AP Photo/Andy Wong
Bendera AS China

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China mengatakan akan melindungi perusahaan-perusahaan di negaranya yang terancam sanksi Amerika Serikat (AS) terkait isu Xinjiang. Beijing menganggap Washington telah melakukan intervensi.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) China mengungkapkan, AS telah menyalahgunakan keluhan tentang hak asasi manusia (HAM) untuk menekan perusahaan-perusahaan negaranya. "Ini buruk bagi China, buruk bagi AS, dan buruk bagi seluruh dunia," kata Kemendag Cina dalam sebuah pernyataan, Rabu (15/7).

Baca Juga

China mendesak AS menghentikan tindakan buruknya. China, tegas Kemendag,  akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk secara tegas melindungi hak serta kepentingan sah perusahaan mereka.

Pada 1 Juli lalu, AS mengatakan perusahaan-perusahaan yang melakukan proses produksi dengan kerja paksa atau teknologi pasokan di kamp-kamp di Xinjiang dapat menghadapi risiko reputasi dan hukum. Washington telah menjatuhkan sanksi pada empat pejabat China yang dianggap terlibat dalam pelanggaran HAM di Xinjiang.

Pemerintah China telah dituding membangun kamp-kamp interniran dan menahan lebih dari 1 juta Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang. Beijing secara konsisten membantah tuduhan tersebut.

China mengatakan bahwa Xinjiang berada di bawah ancaman milisi dan separatis. Ia membantah adanya penganiyaan atau kamp interniran di sana. Beijing mengklaim kamp-kamp di wilayah tersebut merupakan pusat pendidikan vokasi.

Namun para veteran dari kamp-kamp tersebut memberikan informasi yang berseberangan dengan Pemerintah Cina. Mereka menyebut, selama berada di kamp, budaya, bahasa, dan kepercayaan Uighur dicela. Mereka pun dipaksa bersumpah setia pada Partai Komunis China dan Presiden Xi Jinping.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement