Ahad 19 Jul 2020 12:25 WIB

16 Pasien Positif Covid-19 Kluster Secapa AD Dirawat di RS

Sisa, melakukan isolasi di Secapa AD tanpa ada keluhan.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala Dinas Penerangan AD Kolonel Inf. Nefra Firdaus,
Foto: dok mabes AD
Kepala Dinas Penerangan AD Kolonel Inf. Nefra Firdaus,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari 840 pasien positif Covid-19 di kluster Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD), Bandung, Jawa Barat, 16 pasien di antaranya dirawat di Rumah Sakit (RS) TNI AD Dustira, Bandung. Sisanya melakukan isolasi di Secapa AD tanpa ada keluhan.

"Dari 840 pasien positif Covid-19 di Secapa AD, 16 masih dirawat di RS TNI AD Dustira, sedangkan 824 lainnya berada di Secapa AD, isolasi, tanpa keluhan apapun," jelas Kepala Dinas Penerangan AD, Brigjen TNI Nefra Firdaus, dalam keterangannya, Ahad (19/7).

Baca Juga

Pasien positif Covid-19 kluster Secapa AD kembali ada yang dinyatakan negatif setelah melalui tes swab kedua. Kali ini, ada sembilan orang pasien yang telah dinyatakan negatif Covid-19 dari kluster tersebut.

"Hasil lab PCR dari swab kedua pasien di Secapa AD sampai dengan pagi ini ada sembilan pasien lagi yang dinyatakan negatif," jelas Nefra.

Nefra menjelaskan, dengan hasil tersebut, dari total 1.308 pasien positif di Secapa AD hari ini sudah berkurang 468 orang setelah sebelumnya sudah ada 459 pasien yang juga dinyatakan negatif. Sehingga pasien positif Covid-19 kluster Secapa AD saat ini tersisa 840 orang pasien.

Jadi dari total 1.308 pasien positif Covid 19 di Secapa AD pada pagi ini sudah berkurang 468, 459 ditambah sembilan orang, menjadi tinggal 840, 1.308 dikurang 468 orang," ungkap Nefra.

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa, mengatakan, meski terdapat klaster baru positif Covid-19 di Secapa AD, kegiatan pendidikan di sana tetap berjalan sesuai kurikulum. Pendidikan berjalan bersamaan dengan proses karantina bagi para personel yang positif Covid-19 tersebut.

"Jadi, di dalam kegiatan sehari-hari sesuai jadwal mereka, kita isolasi mereka, tapi bukan di dalam barak saja, tetap keluar (barak), kepada setiap mereka kita belikan obat, kita awasi mereka saat istirahat juga," kata Jenderal Andika di Markas Kodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (11/7).

Protokol kesehatan di lingkungan sekolah juga diperketat. Pada malam hari, petugas pendidik akan tetap mengawasi dan memastikan para siswa tidur pada saatnya demi menjaga stamina tetap baik meski terinfeksi Covid-19. "Setelah itu mereka juga olahraga, membuat mereka kelelahan," kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement