REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Juventus berada dalam tren negatif. Armada si Nyonya Tua belum pernah meraih kemenangan dalam tiga laga terakhir Serie A Liga Italia. Situasi demikian memengaruhi masa depan Maurizio Sarri.
Mulai muncul rumor Sarri bakal dipecat. Ketika dikonfirmasi, eks arsitek tim Chelsea itu tak pusing peduli.
"Pernahkah Anda bertanya kepada pembalap Formula 1, apakah dia takut kecepatan? Jawabannya tidak. Jika Anda takut pada risiko yang dihadapi, Anda tidak boleh mengambil pekerjaan ini," kata Sarri dikutip dari Sky Sports, Senin (20/7).
Sarri mengaku menjalani tugasnya dengan mudah. Ia paham dunia seorang pelatih. Semuanya berjalan baik jika menang. Sebaliknya, reaksi negatif berdatangan andai tim mengalami kekalahan.
"Konsekuensi logisnya muncul kritik terhadap pelatih. Itu bagian tak terpisahkan dari pekerjaan ini," ujar Sarri.
Pada intinya, Sarri akan selalu menghormati kontraknya di Juventus. Mengenai apa yang terjadi di depan, belum dipikirkannya.
Beberapa jam lagi, Juve akan menjalani partai giornata ke-34 Serie A. Bianconeri menjamu Lazio di Stadion Allianz, Turin, Selasa (21/7) dini hari WIB.
Kemenangan bisa membuat Bianconeri memperlebar jarak dengan Inter Milan di tangga kedua. Pasalnya Inter baru saja ditahan imbang AS Roma.
Si Nyonya Tua yang baru menyelesaikan 33 pertandingan masih berstatus capolista alias pemuncak klasemen sementara. Dengan mengantongi 77 poin, pasukan hitam-putih unggul lima poin atas La Beneamata di kursi runner-up.