REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah baru saja membentuk Gugus Tugas Pemulihan Covid-19 dan Ekonomi Nasional. Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia berharap Gugus Tugas tersebut lebih memprioritaskan sektor manufaktur untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
Ekonom CORE Yusuf Rendy Manilet mengatakan, sektor manufaktur memberikan sumbangan yang relatif besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Namun pada kuartal I 2020, pertumbuhan ekonomi untuk sektor manufaktur melambat dibandingkan tahun lalu.
"Ini yang perlu dijadikan prioritas oleh satgas pelaksanaan program PEN," kata Yusuf, Senin (20/7).
Selain itu, Yusuf menambahkan, Gugus Tugas juga perlu mengidentifikasi penyebab insentif Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) belum termanfaatkan secara optimal. Menurut Yusuf, Gugus Tugas harus memastikan sosialisasi berjalan lancar serta syaratnya tidak memberatkan.
Yusuf menilai, tujuan pembentukan Gugus Tugas ini relatif baik untuk memantau evaluasi program PEN yang sudah dan akan disalurkan oleh pemerintah. Hanya saja, pemerintah perlu memperjelas cara kerja Gugus Tugas ini.
Yusuf mengatakan Gugus Tugas ini tentunya diharapkan mempunyai kekuatan dalam mengawal program PEN, seperti dalam penyaluran bantuan perlindungan sosial. Saat ini penyaluran bantuan masih terhalang oleh data penerima yang tidak akurat.
"Akan sangat membantu jika satgas bisa mengarahkan pemerintah daerah untuk melakukan pembaharuan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)," tutup Yusuf.