REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Administrasi Negara mengklarifikasi kabar yang menyebut Kepala LAN Adi Suryanto terkonfirmasi positif Covid-19. Kepala Biro Hukum dan Humas LAN Tri Atmojo Sejati memastikan, Kepala LAN negatif Covid-19 setelah menjalani pemeriksaan tes PCR di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto.
"Alhamdulillah, setelah dilakukan test PCR di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta pada Rabu (22/7), Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Adi Suryanto dinyatakan negatif Covid-19," kata Tri Atmojo melalui pesan singkatnya, Kamis (23/7).
Pernyataan itu sebagai klarifikasi informasi beredar sebelumnya yang menyebut Kepala LAN berserta belasan pegawai LAN lainnya terkonfirmasi positif Covid-19. Sebelumnya, ada juga pegawai LAN yang diketahui meninggal setelah terinfeksi virus Covid-19.
Dalam informasi itu disebut, seluruh pegawai LAN terhitung 22-29 Juli 2020 akan melakukan WFH dalam rangka pengosongan seluruh gedung dan penyemprotan disinfektan. Sedangkan 17 pegawai itu disebut sedang menjalankan karantina secara mandiri.
Terkait hal tersebut, Tri enggan merespon informasi yang beredar itu secara tegas. "Untuk saat ini hanya keterangan tertulis resmi dari LAN ini yang bisa kami sampaikan. Jika ada informasi baru, kami akan sampaikan," katanya.
Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo mengingatkan, instansi pemerintahan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Ini setelah ada pegawai Lembaga Administrasi Negara (LAN) meninggal karena Covid-19.
Terkait hal ini, Tjahjo memastikan, tidak ada klaster baru dari penelusuran dan pemeriksaan pegawai LAN lainnya. Namun demikian, kantor LAN yang berada di wilayah ring satu Jalan Veteran, Jakarta itu ditutup untuk sementara.
"Untuk antisipasi, kantor LAN veteran pegawai WFH, kalau (LAN) pejompongan tetap seperti biasa," kata Tjahjo.
Tjahjo menjelaskan, selama ini, protokol kesehatan juga diterapkan secara ketat di lembaga tersebut, mulai dengan penerapan sistem shift kerja pegawai dengan ketentuan 50 persen masuk. Begitu pun pegawai yang memiliki keluhan sakit menahun juga telah bekerja dari rumah atau WFH.
Karena itu, dia berharap, hal itu juga dilakukan instansi Pemerintah lainnya untuk mencegah terjadinya penularan lain. "Kantor-kantor lain menyesuaikan. Kita serahkan kepada kementerian, lembaga, pemda masing-masing," kata Tjahjo.