Jumat 24 Jul 2020 22:23 WIB

89 RA dan Pesantren Riau Sudah Terakreditasi

Akreditasi jadi jaminan RA dan pesantren sudah memenuhi persyaratan standar nasional.

89 RA dan Pesantren Riau Sudah Terakreditasi. Siswa Raudhatul Athfal. Ilustrasi
Foto: Republika/Putra M. Akbar
89 RA dan Pesantren Riau Sudah Terakreditasi. Siswa Raudhatul Athfal. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, RIAU -- Sebanyak 89 lembaga, terdiri dari 72 Raudhatul Athfal (RA) dan 17 pondok pesantren sudah terakreditasi dengan status akreditasi A, B dan C. Hal ini untuk memberikan jaminan kepada publik bahwa lembaga pendidikan Islam telah memenuhi persyaratan standar nasional.

"Akreditasi lembaga pendidikan Islam itu sebagai upaya pembinaan, pengembangan dan peningkatan lembaga baik dari segi mutu, efektivitas, efisiensi, produktivitas dan inovasinya," kata Kepala Kanwil Kemenag Riau Mahyudin, Jumat (24/7).

Baca Juga

Menurut dia, sasaran Akreditasi BAN PAUD dan PNF terdiri dari 530 lembaga RA dan 46 lembaga Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah (PK-PPS), dan telah terakreditasi pada tahun 2019 sebanyak 89 lembaga. "Bentuk dukungan Kemenag terhadap lembaga pendidikan Islam baik RA maupun PK PPS adalah memberikan bantuan operasional pendidikan yang pemanfaatannya untuk persiapan akreditasi, memberikan sosialisasi kepada lembaga Pendidikan Islam terkait akreditasi, dan mendorong dan mempercepat sinergi data antara EMIS dan SISPENA," katanya.

Mahyudin menjelaskan ada beberapa hal yang menjadi tantangan akreditasi lembaga Pendidikan Keagamaan Islam saat ini, yaitu SDM lembaga dalam memenuhi persyaratan/kelengkapan administrasi akreditasi, kesadaran lembaga terkait tujuan dan manfaat akreditasi, opini lembaga pendidikan Islam (khususnya RA) bahwa akreditasi membutuhkan biaya besar. Selain itu, kurangnya jumlah asesor BAN PAUD dan PNF Riau dari unsur RA dan PPS yang mengakibatkan kurangnya informasi dan sosialisasi, dan sinkronisasi data EMIS (Kementerian Agama) dan SISPENA (BAN PAUD dan PNF).

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement