Senin 27 Jul 2020 04:50 WIB

PMI Sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru kepada Penarik Becak

Warga yang berusia lanjut sangat rentan tertular virus yang bisa menyebabkan kematian

PMI Sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru kepada Penarik Becak. Foto: Petugas gabungan memutar balik kendaraan di titik pemeriksaan perbatasan Bogor-Cianjur, Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (1/6/2020). Petugas gabungan memperketat akses keluar masuk kendaraan yang melewati perbatasan dalam pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Bogor
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
PMI Sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru kepada Penarik Becak. Foto: Petugas gabungan memutar balik kendaraan di titik pemeriksaan perbatasan Bogor-Cianjur, Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (1/6/2020). Petugas gabungan memperketat akses keluar masuk kendaraan yang melewati perbatasan dalam pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Bogor

REPUBLIKA.CO.ID,CIANJUR -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat melakukan sosialisasi terkait adaptasi kebiasaan baru kepada sejumlah penarik becak dan warga yang sudah lanjut usia (lansia) dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Lansia dan penarik becak merupakan salah satu kelompok masyarakat yang berisiko tertular atau terinfeksi Covid-19, sehingga kami fokus untuk memberikan pemahaman kepada mereka tentang bahaya dan cara pencegahan virus ini," Kata Kepala Markas PMI Kabupaten Cianjur Hery Hidayat di Cianjur, Ahad (26/7).

Menurutnya, pemberian sosialisasi sekaligus mengedukasi berbagai lapisan masyarakat ini sebagai upaya serta membantu pemerintah untuk segera memulihkan kondisi masa pandemi, minimalnya bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Dipilihnya kalangan lansia dan penarik becak tersebut agar mereka bisa menerapkan protokol kesehatan, seperti diketahui warga yang berusia lanjut sangat rentan tertular virus yang bisa menyebabkan kematian ini, belum lagi penarik becak yang harus mencari nafkah di luar rumah dan kerap berkomunikasi dengan orang lain.

Maka dari itu, mereka perlu mendapatkan pemahaman agar tercegah dari penularan Covid-19, apalagi banyak kasus warga yang terinfeksi tidak mengetahui dirinya mengidap virus tersebut, sehingga bisa saja menularkan kepada orang lain.

Selain memberikan sosialisasi, pihaknya juga memberikan simulasi cara cuci tangan yang benar dan membagikan paket perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang berisi masker, sabun dan lain-lain. "Kami berharap seluruh masyarakat bisa melaksanakan protokol kesehatan demi mencegah penularan Covid-19, apalagi kurva perkembangan penanganan virus ini masih terus meningkat setiap harinya, maka dari itu upaya bersama untuk memutus mata rantai penyebaran harus dilakukan secara rutin," tambahnya.

Di sisi lain, Hery mengatakan selain memberikan edukasi dan sosialisasi, pihaknya juga mengerahkan relawannya untuk melakukan penyemprotan disinfektan atau disinfeksi ke sejumlah titik rawan penyebaran Covid-19 seperti pasar, pusat pendidikan, perkantoran dan lain sebagainya.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement