Selasa 28 Jul 2020 04:55 WIB

Pesan Perpisahan Kedubes AS Dicibir Warganet China

Salah seorang warganet menyebut AS 'munafik', karena menyulut konflik lebih dulu.

Warga mengangkat tangan untuk berfoto di luar Konsulat Amerika Serikat di Chengdu di provinsi Sichuan, China baratdaya pada hari Minggu, 26 Juli 2020. Cina memerintahkan Amerika Serikat pada hari Jumat untuk menutup konsulatnya di kota Chengdu bagian barat, yang mengambil sebuah konflik diplomatik pada saat hubungan telah tenggelam ke level terendah dalam beberapa dekade.
Foto: AP / Ng Han Guan
Warga mengangkat tangan untuk berfoto di luar Konsulat Amerika Serikat di Chengdu di provinsi Sichuan, China baratdaya pada hari Minggu, 26 Juli 2020. Cina memerintahkan Amerika Serikat pada hari Jumat untuk menutup konsulatnya di kota Chengdu bagian barat, yang mengambil sebuah konflik diplomatik pada saat hubungan telah tenggelam ke level terendah dalam beberapa dekade.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesan perpisahan Kedutaan Besar Amerika Serikat kepada jajarannya di konsulat jenderal di Chengdu, Provinsi Sichuan, Senin, mendapat sejumlah respons negatif kalangan warganet China. Beberapa warganet bersorak atas penutupan resmi konjen tersebut. Sementara yang lain berharap Presiden AS Donald Trump mengambil pelajaran dari kebijakan itu.

"Hari ini kami mengatakan selamat tinggal kepada Konsulat Jenderal di Chengdu. Kami akan merindukanmu selamanya," demikian unggahan Kedubes AS di China yang mengiringi video pendek sejarah Konjen Chengdu di akun Weibo.

Video tersebut diunggah satu jam setelah konsulat tersebut ditutup secara resmi, sesuai permintaan Pemerintah China. China mengeluarkan keputusan itu sebagai tindakan balasan atas permintaan AS yang meminta Beijing menutup konjennya di Houston. Aksi saling meminta penutupan konsulat jenderal memanaskan hubungan kedua negara ekonomi terbesar di dunia itu.

"Kami tidak merindukan kalian semua karena kalian terlalu hipokrit," demikian bunyi pesan seorang warganet China, membalas pesan Kedubes AS.

"Munafik! Kalian yang mengawali konflik diplomatik ini!!" tulis warganet lainnya, yang dikutip Global Times.

Video tersebut menunjukkan ruang lingkup pelayanan Konjen AS di wilayah China bagian barat daya, termasuk Daerah Otonomi Tibet, yang mereka sebut mampu membangun rasa saling mengerti bersama warga Tibet. Penyebutan warga Tibet itu juga memicu kemarahan para warganet China.

"Tunggu dulu! Di satu pihak disebutkan 'warga Amerika' lalu 'warga Yunnan/Guizhou/Sichuan/Tibet'. Saya tidak percaya Anda, tidak bisa mengerti, dan tidak punya kepekaan terhadap politik China. 'Warga Amerika seharusnya paralel dengan 'warga China', bukan dengan warga dari berbagai daerah berbeda di China," demikian diungkapkan warganet.

Konjen AS di Chengdu tutup secara resmi tepat pukul 10.00 waktu setempat (09.00 WIB) atas permintaan pemerintah China. Pihak berwenang China kemudian masuk melalui pintu depan dan mengambil alih premis kantor perwakilan AS.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement