Sabtu 01 Aug 2020 06:24 WIB

Geser Aramco, Apple Jadi Perusahaan Paling Berharga di Dunia

Saham Apple telah naik 45 persen sepanjang tahun ini.

Apple Inc. logo (illustration)
Foto: Reuters/Michael Dalder
Apple Inc. logo (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Apple Inc. menjadi perusahaan paling bernilai di dunia. Nilai pasar Apple menyalip Saudi Aramco.

Dilansir laman Bloomberg, saham Apple melonjak 10 persen pada perdagangan Jumat (31/7), mengakhiri hari dengan rekor kapitalisasi pasar 1,817 triliun dolar AS. Ini adalah pertama kalinya kapitalisasi Apple melampaui perusahaan minyak nasional Arab Saudi, yang melakukan debut di pasar modal di Riyadh pada Desember 2019 lalu dengan nilai pasar 1,76 triliun dolar AS.

Baca Juga

Sebelum itu, Apple telah bersaing dengan Microsoft Corp untuk mendapatkan gelar perusahaan publik terbesar di AS. Penggulingan Aramco terjadi setelah periode yang penuh gejolak bagi perusahaan Saudi.

Penawaran umum saham perdana Aramco dinilai gagal karena jauh dari harapan Putera Mahkota Saudi Mohammed bin Salman. Penguasa kerajaan secara de facto awalnya menginginkan nilai pasar Aramco 2 triliun dolar AS dan untuk mengumpulkan 100 miliar dolar AS.

Tetapi setelah investor asing menolak harga itu, pemerintah Saudi menetapkan penawaran domestik yang lebih kecil dan mengumpulkan sekitar 30 miliar dolar AS. Angka ini masih menjadikan IPO terbesar yang pernah ada di dunia.

Kejatuhan harga minyak mentah karena permintaan energi jatuh dengan penyebaran virus menjadi petaka buat Aramco. Pendapatan kuartal kedua Aramco mungkin turun menjadi sekitar 37 miliar dolar AS dari 76 miliar dolar AS setahun sebelumnya, menurut perkiraan analis yang disusun oleh Bloomberg.

Perkiraan pendapatan Aramco itu selisih 59,7 miliar dolar AS dari penjualan yang dilaporkan Apple untuk periode terbarunya.

Saham Aramco turun 6,4 persen sejak akhir Desember, meskipun itu jauh lebih kecil daripada jatuhnya perusahaan minyak lainnya. Saham Exxon Mobil Corp tercatat turun 40 persen dan Royal Dutch Shell Plc turun 50 persen.

Sementara itu, Apple telah diuntungkan karena pandemi telah memperkuat posisi pasar perusahaan teknologi terbesar di dunia itu. Saham pembuat iPhone ini telah naik 45 persen sepanjang tahun ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement