REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah lokasi pemotongan hewan qurban pada tahun ini di Jakarta Pusat mengalami penurunan. Plt Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Kota Jakarta Pusat Suharini Eliawati (Eli) mengatakan hal itu sebagai efek dari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Dari data yang kami terima, tahun lalu ada 155 (lokasi penampungan) sedangkan saat ini turun 17,41 persen menjadi hanya 128 lokasi. Kondisi hewan yang sudah kami periksa alhamdulillah sehat semua. Para pedagang juga sudah lebih disiplin karena sudah membawa surat keterangan hewan dari daerah asal," kata Suharini.
Untuk lokasi pemotongan hewan, tahun ini juga hanya ada 58 titik. Masyarakat sepertinya sudah sadar dan mengikuti arahan Gubernur Jakarta untuk pemotongan hewan kurban bisa dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH).
Eli menuturkan, meski demikian, pemeriksaan tetap dilakukan dengan menetapkan jumlah sampel sesuai standar. Tindakan ini diambil untuk mencegah adanya hewan dengan penyakit anthraks yang masuk ke wilayah Jakarta Pusat.
Sudin KPKP menugaskan sebanyak 102 petugas untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan qurban di sejumlah lokasi di Jakarta Pusat. Pemeriksaan tersebut dilakukan sejak hari pertama Idul Adha, Jumat (31/7) hingga Senin (3/8) mendatang.
Petugas dari Sudin KPKP melakukan pemeriksaan ke lokasi-lokasi yang sudah didata. Sementara ini data yang masuk ke kami ada permohonan pemeriksaan hewan sebanyak 530 ekor.
Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Jakarta Pusat, Bayu Meghantara mengatakan, selain bertugas memeriksa kesehatan hewan qurban, ratusan petugas tersebut diharapkan bisa memberi pemahaman kepada masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.
"Selain menjalankan tugas pemeriksaan kesehatan hewan kurban, saya juga berharap bapak dan ibu bisa menjadi juru bicara kami di wilayah. Sampaikan kepada warga untuk menjalankan protokol kesehatan dengan baik. Ingatkan untuk tidak berkerumun di lokasi pemotongan," kata dia.
Bayu mengapresiasi para petugas dari Sudin KPKP yang bersedia menjadi pelaksana pemeriksaan hewan qurban tersebut. "Ini merupakan tugas mulia, untuk memastikan keamanan dan kesehatan dari warga yang mengonsumsi daging kurban tersebut," ujar dia.