Kamis 06 Aug 2020 19:03 WIB

Epidemiolog: Vaksin Saat Ini Hanya Protokol Covid-19

Warga baru kembali dari luar daerah harus melakukan swab atau isolasi mandiri. 

Rep: Febrian Fachri / Red: Ratna Puspita
Epidemiolog sekaligus Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas Padang Defriman Djafri
Foto: Republika/Febrian Fachri
Epidemiolog sekaligus Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas Padang Defriman Djafri

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Epidemiolog Universitas Andalas (Unand) Defriman Djafri sepakat penemuan vaksin dapat menjadi solusi ampuh dalam menyudahi pandemi virus corona. Namun sampai vaksin yang diharapkan benar-benar dapat digunakan, satu-satunya cara yang dapat dilakukan pemerintah dan masyarakat adalah mematuhi protokol kesehatan. 

Protokol kesehatan tersebut, yakni dengan menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan pakai sabun secara berkala. "Vaksin memang lagi diuji coba. Ketika belum ada vaksin yang benar-benar ampuh, vaksin yang nyata itu sekarang adalah protokol kesehatan," kata Defriman kepada Republika.co.id, Kamis (6/8).

Baca Juga

Defriman menambahkan protokol kesehatan harus digencarkan secara masif agar warga dapat menangkis penularan virus corona jenis baru ini. Defriman sepakat dengan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno yang mengeluarkan Surat Edaran untuk mewajibkan siapa saja yang baru kembali dari luar daerah untuk melakukan tes swab. 

Sebelum tes swab keluar, orang yang baru kembali dari perjalanan luar daerah harus isolasi mandiri. Defriman juga mendukung pemerintah yang sedang merancang aturan dan sanksi bagi yang tidak mematuhi protokol covid. 

"Kita semua harus memperkuat protokol ini. Saya setuju Pemda sudah mengeluarkan surat edaran, serta akan ada aturan, sanksi bagi yang melanggar protokol," ujar Defriman. 

Defriman menyebut Sumbar telah memasuki gelombang kedua pandemi covid-19 karena sejak momentum Idul Adha terjadi lagi peningkatan kasus positif dengan angka yang cukup tinggi. Karena itu, menurut dia, pemda dan warga harus sama-sama mendisiplinkan diri dengan protokol kesehatan supaya penularan tidak semakin meluas. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement