Senin 10 Aug 2020 02:43 WIB

Madiun Catat 37 Kasus Positif Covid-19

Satu pasien baru Covid-19 diduga pernah melakukan perjalanan ke Semarang

Red: Nur Aini
Petugas kesehatan mengambil sampel darah saat tes diagnostik cepat (rapid test) COVID-19 pada calon penumpang Kereta Api (KA) di Stasiun KA Madiun, Jawa Timur, Kamis (30/7/2020). PT KAI (Persero) bersinergi dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) yang keduanya merupakan BUMN yakni dengan menyediakan layanan rapid test COVID-19 dengan tarif Rp85 ribu pada penumpang KA.
Foto: Antara/Siswowidodo
Petugas kesehatan mengambil sampel darah saat tes diagnostik cepat (rapid test) COVID-19 pada calon penumpang Kereta Api (KA) di Stasiun KA Madiun, Jawa Timur, Kamis (30/7/2020). PT KAI (Persero) bersinergi dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) yang keduanya merupakan BUMN yakni dengan menyediakan layanan rapid test COVID-19 dengan tarif Rp85 ribu pada penumpang KA.

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Jumlah warga di Kota Madiun, Jawa Timur yang terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah satu orang, sehingga secara keseluruhan kasus terpapar virus itu mencapai 37 kasus.

Berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan Pemerintah Kota Madiun melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) setempat, penambahan sebagai kasus nomor 37 tersebut diduga tertular karena pernah melakukan perjalanan keluar kota, yakni ke wilayah Kota Semarang.

Baca Juga

"Kasus nomor 37 ini berinisial WHS (42 tahun) berjenis kelamin laki-laki warga Kelurahan Winongo," ujar Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Diskominfo Kota Madiun, Noor Aflah, dalam keterangannya di Madiun, Ahad malam (9/8).

Hasil penelusuran, WHS bekerja di Semarang dan rutin pulang pergi seminggu sekali. WHS mengeluh demam disertai batuk pada tanggal 24 Juli saat masih di Semarang. Ia berinisiatif melakukan "rapid test" dengan hasil non-reaktif.

Berbekal rapid test yang negatif tersebut WHS lalu pulang ke Kota Madiun selama dua hari lantas kembali lagi ke Semarang. Namun, kondisi WHS tak kunjung membaik setelahnya. Empat hari di Semarang, WHS kembali pulang ke Kota Madiun. WHS lalu menjalani perawatan di rumah. Belum sembuh dari sakitnya, WHS merasakan gejala sesak nafas muncul setelah dua hari perawatan di rumah tersebut.

Pihak keluarga memutuskan untuk melakukan pemeriksaan di rumah sakit. Dua kali rapid test ulang dilakukan, semuanya menunjukkan hasil nonreaktif.

"Karena kondisi tak membaik, WHS lalu menjalani tes usap atau tes swab pada 5 Agustus dan hasilnya terkofirmasi positif yang keluar pada 9 Agustus," kata dia.

Adanya tambahan satu kasus baru itu menjadikan total kasus konfirmasi Covid-19 di Kota Madiun menjadi 37 orang. Dari jumlah itu, 18 orang di antaranya sudah sembuh, satu meninggal dunia, delapan orang masih dalam perawatan, serta 10 lainnya menjalankan isolasi mandiri di rumah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement