Sabtu 15 Aug 2020 07:16 WIB

Tiga Bulan Ke Depan, Bulog Gelontorkan Beras Bansos 460 Ribu

Penyaluran beras bansos akan diberikan kepada 10 juta keluarga penerima manfaat

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Tim Koordinasi Bansos Pangan  melakukan inspeksi kualitas beras rastra. Perum Bulog menyatakan telah mendapatkan penugasan resmi dari pemerintah sebagai penyalur bantuan sosial Covid-19 berupa beras. Penyaluran beras akan diberikan kepada 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dalam tiga bulan ke depan.
Foto: Antara/Rahmad
Tim Koordinasi Bansos Pangan melakukan inspeksi kualitas beras rastra. Perum Bulog menyatakan telah mendapatkan penugasan resmi dari pemerintah sebagai penyalur bantuan sosial Covid-19 berupa beras. Penyaluran beras akan diberikan kepada 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dalam tiga bulan ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog menyatakan telah mendapatkan penugasan resmi dari pemerintah sebagai penyalur bantuan sosial Covid-19 berupa beras. Penyaluran beras akan diberikan kepada 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dalam tiga bulan ke depan.

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog, Tri Wahyudi Saleh, mengatakan, setiap keluarga akan mendapatkan bantuan beras sebanyak 15 kilogram (kg) per bulan dan diberikan selama tiga bulan.

"Jadi dalam waktu dekat, mungkin mulai 23 Agustus 2020, total beras Bulog yang akan mulai digelontorkan sekitar 460 ribu ton dengan anggaran pemerintah Rp 4,6 triliun. Pemerintah sudah merespons kesulitan Bulog," kata Tri dalam webinar yang digelar Sekolah Politik Indonesia pekan ini.

Sebagaimana diketahui, dengan penugasan penjagaan stok cadangan beras pemerintah di angka 1 sampai 1,5 juta ton, Bulog mengalami kesulitan. Hal itu lantaran ruang penyaluran beras Bulog menyempit lantaran program Rastra di mana Bulog menjadi penyalur tunggal diganti menjadi Bantuan Pangan Non Tunai yang menganut sistem pasar bebas.

Tri mengatakan, Bulog sebetulnya menargetkan bisa menyalurkan 900 ribu ton beras untuk keperluan bantuan sosial sepanjang tahun ini. Namun, pemerintah baru merestui sekitar setengahnya. Tri menilai, hal itu setidaknya dapat membantu Bulog untuk melakukan perputaran stok beras di gudang sehingga tidak mudah rusak.

"Kami apresiasi karena sudah berikan peluang sehingga kami bisa revolving stok. Ini sangat membantu sekali," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement