Ahad 16 Aug 2020 22:52 WIB

KPU Surabaya Terapkan Protokol Kesehataan Ketat di Pilkada

Petugas akan mengatur kedatangan pemilih untuk mencegah penumpukan.

Pilkada (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Pilkada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya, Jawa Timur menerapkan protokol kesehatan secara ketat khususnya pada saat pemungutan suara di TPS pada pilkada yang akan digelar pada Desember 2020. Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi, di Surabaya, Ahad, mengatakan meski Pilkada Surabaya diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19, namun pihaknya tidak akan membatasi pemilih untuk datang ke TPS.

"Hanya saja, KPU akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Penerapan protokol kesehatan dalam penanganan Covid-19 ini tak bisa ditawar. Ini semua agar terjaga keamanan dan kenyamanan semua pihak," katanya.

Menurut dia, sejauh ini belum ada perubahan peraturan KPU terkait hal itu. "Tapi secara umum kami diberi gambaran oleh pimpinan (Ketua KPU RI Arif Budiman, Red) bahwa pemungutan dan penghitungan suara di TPS akan memberlakukan protokol kesehatan dengan ketat," katanya.

Lebih jauh, Nur Syamsi menjelaskan bahwa dalam penerapan protokol kesehatan, petugas akan mengatur kedatangan pemilih, misalnya saat penyampaian formulir C-6, KPU akan menyampaikan bahwa mulai pukul 07.00 WIB hingga 09.00 WIB adalah nomor sekian sampai sekian. "Sehingga tidak terjadi penumpukan atau kerumunan di TPS," ujarnya.

Di luar itu, kata dia lagi, pihaknya akan mengatur tata letak antrean, sehingga tidak terkonsentrasi pada satu tempat saja. "Kursi juga akan kita tata sesuai protokol kesehatan berjarak satu meter. Petugas TPS juga menyediakan masker kalau ada pemilih yang lupa memakai masker dan mencuci tangan dengan sabun. Suhu tubuh pemilih juga akan dicek dengan thermo gun," katanya lagi.

Saat ditanya apa yang dilakukan KPU agar pemilih tetap tertarik datang ke TPS untuk menyalurkan hak suaranya, Nur Samsyi mengatakan selain gencar sosialisasi pilkada ke masyarakat, petugas juga menyampaikan ke publik bahwa pilkada ini adalah untuk kepentingan semua warga Surabaya.

"Karena produk dari pilkada ini akan memimpin Surabaya lima tahun ke depan. Kalau mereka ingin calonnya menang, ya mereka harus berpartisipasi dalam pilkada ini. Artinya, ya berduyun-duyun datang ke TPS untuk menyalurkan hak suaranya," katanya pula.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement