REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India telah melaporkan 50.921 kematian akibat Covid-19 pada Senin (17/8). Seperempat dari total korban meninggal dilaporkan dalam 17 hari terakhir.
Meskipun jumlah korban meninggal meningkat, tapi Kementerian Kesehatan India menyebut tingkat kematian akibat Covid-19 di sana merupakan salah satu yang terendah secara global, yakni di bawah dua persen. "Keberhasilan implementasi pengujian secara agresif, pelacakan secara komprehensif dan perawatan secara efisien melalui sejumlah besar tindakan telah berkontribusi pada pemulihan tingkat tinggi yang ada," kata Kementerian Kesehatan India dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Aljazirah.
Para ahli mengatakan India perlu meningkatkan pengujian lebih lanjut guna mengendalikan Covid-19. Hal itu mengingat virus telah menyebar ke daerah pedesaan dan terpencil. Sistem perawatan kesehatan di sana sangat rapuh atau tidak mudah diakses.
Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan negaranya siap memproduksi vaksin Covid-19 secara massal. Hal itu akan dilakukan jika para ilmuwan di sana telah memberi lampu hijau.
"Tidak satu, bukan dua, sebanyak tiga vaksin virus corona sedang diuji di India," kata Modi saat menghadiri acara peringatan kemerdekaan India ke-73 di Red Fort, New Delhi, pada Sabtu (15/8).
Dia menjelaskan, selain ekonomi, kemandirian kesehatan juga masuk dalam prioritas pemerintahannya. “Seiring dengan produksi massal, peta jalan distribusi vaksin ke setiap orang India dalam waktu sesingkat mungkin juga sudah siap,” ujarnya.
Saat ini India menempati posisi ketiga sebagai negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia dengan total kasus melampaui 2,6 juta.