Senin 17 Aug 2020 17:29 WIB

Tim Merauke Turunkan Sang Merah Putih di Istana Merdeka

Upacara penurunan Sang Merah Putih ini digelar tepat pada pukul 17.00 WIB.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Penurunan bendera negara Sang Merah Putih pada peringatan HUT RI ke-75, Senin (17/8) sore ini dilakukan oleh Tim Merauke di halaman Istana Merdeka.
Foto: AGUS SUPARTO/ANTARA FOTO
Penurunan bendera negara Sang Merah Putih pada peringatan HUT RI ke-75, Senin (17/8) sore ini dilakukan oleh Tim Merauke di halaman Istana Merdeka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penurunan bendera negara Sang Merah Putih pada peringatan HUT RI ke-75, Senin (17/8) sore ini dilakukan oleh Tim Merauke di halaman Istana Merdeka. Upacara penurunan Sang Merah Putih ini digelar tepat pada pukul 17.00 WIB.

Ketiga anggota Tim Merauke tersebut yakni Sylvia Kartika Putri dari Provinsi Sumatera Utara yang dipercaya sebagai pembawa bendera Merah Putih setelah diturunkan. Saat ini, perempuan kelahiran Pematang Siantar, 19 Agustus 2003 ini tengah menempuh pendidikan di SMA Swasta Kartika 1-4 Pematang Siantar. 

Baca Juga

Dua orang lainnya dari Tim Merauke adalah Sudrajat Prawijaya dari Provinsi Bengkulu yang bertugas sebagai komandan kelompok sekaligus pembentang bendera dan Muhammad Asri Maulana dari Provinsi Kalimantan Selatan yang bertugas sebagai pengerek bendera.

Bertindak selaku Komandan Upacara ialah Kombes Pol Christ Reinhard Pusung, SIK yang merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1997. Pria kelahiran Manado, 21 Desember 1975 tersebut tengah menjabat sebagai Kepala Satuan Tugas Wilayah Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri.

Adapun Brigadir Jenderal TNI Syafruddin (Han) kembali bertindak sebagai Perwira Upacara sore ini. Ia merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1989. Pria kelahiran Wajo, 3 Agustus 1964 itu saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Garnisun Tetap I Jakarta.

Upacara penurunan Sang Merah Putih ini digelar pada pukul 17.00 WIB di halaman Istana Merdeka dan disiarkan secara virtual.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement