Senin 17 Aug 2020 18:06 WIB

Perusahaan UEA dan Israel Kerja Sama Penelitian Covid-19

UEA-Israel mengembangkan perangkat yang mempercepat pengetahuan tentang corona.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Perusahan Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel telah menandatangani pakta untuk bekerja sama dalam penelitian Covid-19. Hal itu dipandang merupakan bentuk konkret dari hasil normalisasi hubungan UEA dengan Israel yang dicapai pekan lalu.

Kesepakatan kerja sama dijalin Emirati APEX National Investment dan Israel's TERA Group. Berdasarkan perjanjian, kedua perusahaan itu bakal mengembangkan perangkat yang akan mempercepat pengetahuan tentang virus corona dengan presisi tinggi.

Baca Juga

"Kerja sama dengan TERA Group adalah bisnis pertama yang membuka jalan bagi perdagangan, ekonomi, dan kemitraan yang efektif antara sektor bisnis Emirat dan Israel," ujar Kepala APEX Yousef Khoury pada Ahad (16/8), dikutip laman Anadolu Agency.

APEX berkecimpung di bidang investasi publik, termasuk sektor kesehatan. Sedangkan TERA Group bekerja sebagai bagian dari Institut Sains Weizmann Israel dan memiliki investasi dalam penelitian serta pengembangan.

Pada Kamis pekan lalu, Israel dan UEA berhasil mencapai kesepakatan normalisasi hubungan diplomatik. Hal itu tercapai dengan bantuan Amerika Serikat (AS). Di bawah kesepakatan tersebut, Israel disebut setuju untuk menangguhkan pencaplokan sebagian wilayah Tepi Barat. Hal itu pun diutarakan Putra Mahkota UEA Sheikh Mohammed bin Zayad Al Nahyan. 

"Kesepakatan telah dicapai untuk menghentikan lebih jauh aneksasi Israel terhadap wilayah Palestina," kata dia melalui akun Twitter pribadinya.

Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menekankan, rencana aneksasi tidak sepenuhnya disingkirkan. "Kami tidak akan menyerahkan hak kami atas tanah kami. Tidak ada perubahan rencana saya untuk memperluas kedaulatan, kedaulatan kami atas Yudea dan Samaria (Tepi Barat), di bawah koordinasi penuh dengan AS," kata Netanyahu. 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ لَتَجِدَنَّ اَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوا الْيَهُوْدَ وَالَّذِيْنَ اَشْرَكُوْاۚ وَلَتَجِدَنَّ اَقْرَبَهُمْ مَّوَدَّةً لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوا الَّذِيْنَ قَالُوْٓا اِنَّا نَصٰرٰىۗ ذٰلِكَ بِاَنَّ مِنْهُمْ قِسِّيْسِيْنَ وَرُهْبَانًا وَّاَنَّهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ ۔
Pasti akan kamu dapati orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan pasti akan kamu dapati orang yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya kami adalah orang Nasrani.” Yang demikian itu karena di antara mereka terdapat para pendeta dan para rahib, (juga) karena mereka tidak menyombongkan diri.

(QS. Al-Ma'idah ayat 82)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement