REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli epidemiologi dan kesehatan masyarakat, dr Pandu Riono, MPH, Phd membenarkan akun Twitter miliknya telah diretas oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Pada Rabu (19/8) malam, akun miliknya dengan nama @drpriono mengunggah dua buah foto Pandu Riono bersama seorang perempuan.
Tak hanya foto, akun tersebut juga menuliskan kata-kata yang mencemarkan pemilik akun. "Benar (diretas), sudah ditangani twitter, tapi belum bisa diakses," ujar Pandu singkat, saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (20/8).
Saat ini, dari penelusuran Republika.co.id. postingan foto dan tulisan yang diunggah oleh peretas sudah tidak nampak atau dihapus. Unggahan terakhir dr Pandu sebelum diretas adalah terkait penggunaan rapid test antibody. Kendati demikian, Pandu enggan mengambil pusing terkait peretasan tersebut.
"Anggap saja tidak ada," tegas Pandu.
Dari keterangan laman http://staff.ui.ac.id, dr Pandu merupakan salah satu staf pengajar senior di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, untuk bidang Biostatistik dan Kependudukan. Dr Pandu lulus dari Fakultas Kedokteran UI dan meraih gelar master dari bidang biostatistik dan kependudukan.
Selama ini pernyataan atau komentarnya dr Pandu, khususnya di media sosial kerap berseberangan dengan pemerintah terkait dengan penanganan Covid-19 yang dijalankan pemerintah. Belakangan, ia juga sangat kritis atas temuan obat Covid-19 yang diklaim oleh pihak Unair bekerja sama dengan TNI AD dan BIN.
Bila banyak ilmuwan atau akademikus di Indonesia menyimpulkan dan sampai menganjurkan sesuatu yang tidak berbasis evidens yang akurat, maka para ilmuwan tsb mengkhianati integritas ilmiah dan menjauhkan negara ini untuk mencerdaskan rakyat. Pandemi mengungkap kenyataan pahit tsb. pic.twitter.com/JMogvyQp61
— Pandu Riono (@drpriono) August 18, 2020