Jumat 21 Aug 2020 09:20 WIB

Baznas Luncurkan Program Beasiswa Mulia

Meski yatim, anak-anak ini tidak berarti tak memiliki harapan di masa depan

Rep: Rossi Handayani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ketua BAZNAS Prof  Dr  Bambang Sudibyo  MBA, CA.
Foto: Dok Baznas
Ketua BAZNAS Prof Dr Bambang Sudibyo MBA, CA.

REPUBLIKA.CO.ID, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meluncurkan program Beasiswa Mulia Baznas, pada Kamis (20/8), bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriah. Program beasiswa ini merupakan bantuan pendidikan bagi anak yatim yang berasal dari keluarga tidak mampu.

Ketua Baznas, Bambang Sudibyo mengatakan, Program Beasiswa Mulia merupakan pemanfaatan dari dana sedekah yatim yang Baznas himpun dari masyarakat Indonesia mulai 1 Muharram 1442 Hijriah."Semangat program-program pendidikan di BAZNAS selama ini telah memastikan seorang anak dapat melanjutkan pendidikan meski telah ditinggal wafat orang tuanya," kata Bambang dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.

Bambang mengatakan, program beasiswa pendidikan bagi masyarakat kurang mampu menjadi salah satu cara yang efektif untuk memutus rantai kemiskinan. Melalui program pendidikan, diharapkan anak-anak yatim dari kalangan kurang mampu ini dapat berubah kondisi kehidupannya menjadi lebih baik.

Ia mengatakan, sejatinya sejumlah program kepedulian terhadap anak yatim telah Baznas lakukan sejak lama, pada 2005 misalnya, program Selamatkan Tunas Bangsa Baznas dijalankan kepada anak-anak di Aceh yang menjadi yatim akibat bencana Tsunami yang menerjang.

Dua di antara penerima santunan yakni Mahfuzhah, yang saat tsumani berusia 10 tahun, kini menjalankan usaha bersama suaminya mengelola Bina Informatika Aceh di Banda Aceh. Lalu ada Samsul Bahri, akibat Tsunami ia sebatang kara, dan kemudian mendapat santunan dari Baznas, kini ia merupakan karyawan di salah satu pabrik semen di Kabupaten Aceh Besar.

Di masa kini, kepedulian Baznas terhadap anak yatim masih terus ditegakkan, melalui lembaga pendidikan Sekolah Cendekia Baznas (SCB) terdapat banyak anak yatim yang bersekolah secara gratis dan berprestasi. Beberapa di antaranya adalah, Ahmad Farhan, juara satu  Pencak Silat Puma Open Nasional 2020, Naisya, Honarable Mention Lomba Matematika ROC Geometry 2020, Syafira Setianti, juara satu Pencak silat BNN Cup Nasional 2019 dan lain sebagainya.

Dalam penyediaan bantuan pendidikan, selain melalui Sekolah Cendekia Baznas (SCB), terdapat juga sejumlah program lain yang dikembangkan oleh Baznas, mulai dari penyediaan bantuan pendidikan tingkat SD hingga SMA, ataupun bantuan untuk tingkat perguruan tinggi serta bantuan penelitian.

Bambang mengajak masyarakat Indonesia untuk turut berpartisipasi dalam Program Beasiswa Mulia Baznas melalui nomor rekening Baznas.

Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas, Irfan Syauqi Beik mengatakan, meskipun yatim, anak-anak ini tidak berarti tak memiliki harapan di masa yang akan datang.

"Kami yakini masa depan akan lebih baik ketika anak-anak Indonesia memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dengan lebih baik. Karena pendidikan adalah bekal terbaik yang kita harapkan bisa menciptakan mobiltias vertikal sekaligus juga memberikan akses yang lebih luas agar dapat berkiprah lebih luas di tengah-tengah masyarakat," kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement