REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA--Gurihnya pasar mobil listrik tak hanya membuat sejumlah produsen mobil konvensional mulai melakukan transisi. Faktanya, potensi pasar electric vehicle (EV) juga membuat sejumlah pemain baru bermunculan dalam industri otomotif.
Salah satu start up yang terjun dalam industri kendaraan listrik adalah Lucid Motors. Kehadiran pemain baru ini pun otomatis memberikan keuntungan bagi masyarakat. Karena, kompetisi yang kian ketat biasanya disikapi dengan sejumlah inovasi dari masing-masing jenama.
Dilansir dari The Verge pada Senin (24/8), hal itu pun dibuktikan oleh Lucid. Jenama Amerika itu pun mencoba memberikan perlawanan dengan menghadirkan teknologi battery recharging yang dapat melakukan pengisian ulang dengan cepat.
Bahkan, pabrikan yang berbasis di California itu pun mengklaim bahwa teknologi recharging yang dihadirkan merupakan teknologi pengisian ulang yang tercepat.
Teknologi itu rencananya akan dibenamkan dalam produk Lucid Air. Dengan teknologi itu, maka pengguna Lucid Air dapat melakukan pengisian ulang baterai untuk daya jelajah sekitar 32 kilometer hanya dalam satu menit saja.
Sebagai komparasi, saat ini pengisian ulang tercepat dari Tesla hanya mampu melakukan pengisian ulang untuk daya jelajah 24 kilometer dalam satu menit. Artinya, jika baterai yang tertanam memiliki daya jelajah sekitar 480 kilometer, maka pengendara Lucid Air dapat melakukan pengisian ulang secara penuh hanya dalam 20 menit.
Untuk menunjang hal itu, Lucid menggunakan charger 900 volt dengan charging rate hingga 300 kW. Perangkat pengisian ulang ini dikembangkan lewat kerja sama dengan Electrify America.
Di satu sisi, selain melakukan pengembangan soal teknologi pengisian ulang, Lucid juga melakukan pengembangan dari sisi daya jelajah.
Nantinya, Lucid Air akan hadir dengan daya jelajah hingga 723 kilometer. Artinya, daya jelajah Lucid Air ini 28 persen lebih jauh dibandingkan daya jelajah Tesla Model S Long Range Plus yang saat ini menduduki tahta sebagai EV dengan daya jelajah paling jauh.