Senin 24 Aug 2020 23:27 WIB

Jumlah Anggota DPRD Banyumas Positif Covid-19 Bertambah

Jumlah anggota DPRD Banyumas yang positif Covid-19 bertambah.

Rep: Eko Widiyatno  / Red: Bayu Hermawan
Covid-19 (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Jumlah anggota DPRD Banyumas yang terkonfirmasi positif Covid 19, bertambah satu orang. Saat ini, seluruh anggota DPRD yang positif Covid-19 menjalani perawatan di rumah sakit.

''Ada tambahan seorang (positif Covid 19). Dengan demikian, anggota DPRD yang positif Covid 19 ada tiga orang,'' jelas Bupati Banyumas Achmad Husein, Senin (24/8).

Baca Juga

Di luar anggota dewan, Bupati mengaku ada isteri dan anak salah satu anggota DPRD yang juga positif Covid 19. ''Jadi, kalau ditambah keluarga anggota dewan, ada lima orang yang positif Covid 19,'' jelasnya.

Seluruh anggota DPRD dan keluarganya yang positif Covid 19, menurut Husein, telah ditempatkan di rumah sakit untuk menjalani perawatan. Sedangkan untuk anggota dewan yang lain, untuk sementara melakukan isolasi mandiri sambil menunggu hasil tes swab.

Terlebih karena salah satu anggota DPRD yang positif Covid 19, diketahui sempat semobil dengan anggota dewan lainnya saat melakukan kunjungan kerja ke Jawa Barat.  ''Untuk sementara, kantor DPRD Banyumas juga tutup. Rencananya, penutupan dilakukan gedung DPRD ini dilakukan sampai Rabu (26/8),'' jelasnya.

Sementara menyinggung soal kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah, Bupati mengaku sampai saat ini masih belum bisa memberi izin pelaksanaan belajar secara tatap muka. Meski demikian, dia mengaku masih akan membahas sekali lagi mengenai masalah ini dengan berbagai pihak terkait.

Yang jelas, katra Husein, kalau pun nantinya dilakukan belajar tatap muka, maka pihak sekolah harus bisa memenuhi tiga syarat. Antara lain, harus mendapat izin tertulis dari Ketua Satgas Covid Kabupaten Banyumas, harus ada izin dari orang tua murid atau siswa, dan harus ada data yang akurat mengenai kondisi anggota keluarga siswa. ''Kalau di keluarga siswa ada orang yang rentan terhadap Covid 19, harus benar-benar diperhatikan,'' katanya.

Bahkan dia menyebutkan, pembukaan sekolah juga akan dilakukan secara bertahap dan benar-benar diawasi oleh tim Gugus Tugas.  ''Tim ini  akan bekerjasama dengan pihak perguruan tinggi untuk menentukan zona merah kuning dan hijau,'' katanya.

Bupati menyatakan, pada prinsipnya Pemkab Banyumas tidak ingin asal-asalan dalam mengambil kebijakan. Terlebih menyangkut masalah kesehatan dan keselamatan anak-anak sekolah.

Dia mengakui, jumlah kasus Covid 19 di Banyumas tergolong cukup banyak dan tingkat penularannya masih di atas 1 persen. ''Kalau ada apa-apa di sekolah, pasti nanti saya yang kena,'' katanya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement