REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi demo buruh yang menolak Omnibus Law dan PHK (pemutusan hubungan kerja) sebagai dampak Covid-19 kembali dilakukan di depan Gedung DPR RI, Selasa (25/8). Sebanyak 5.800 personel gabungan TNI-Polri pun diterjunkan ke lokasi untuk mengamankan aksi demo tersebut.
"Kami menerjunkan 5.800 personel gabungan untuk menjaga demonstrasi di Gedung DPR RI," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Selasa (25/8).
Dikonfirmasi terpisah, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya juga telah menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi aksi demo. Sekitar 232 personel dikerahkan untuk mengatur arus lalu lintas di sekitar Gedung DPR RI.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, menuturkan rekayasa lalu lintas tersebut bersifat situasional. "Penutupan (jalan) disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat pengamanan. Cara bertindak, pengamanan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas, pengamanan masa unjuk rasa dan pengguna jalan lain," papar Sambodo.
Berikut skema rekayasa lalu lintas di depan DPR/MPR RI:
- Jalan Gatot Subroto yang mengarah ke Slipi ditutup di bawah Fly Over Ladogi diarahkan belok kiri ke Gerbang Pemuda.
- Jalan Gerbang Pemuda yang mengarah ke kiri ke Jalan Gatot Subroto ditutup, diputar balik ke Gerbang Pemuda di kolong Fly Over Ladogi atau lurus (naik Fly Over) ke Jalan Gatot Subroto arah Timur atau ke Bendungan Hilir.
- Jalan Gerbang Pemuda arah ke Asia Afrika dibelokkan ke kiri ke Jalan Asia Afria terus Jalan senayan dan Jalan Pakubuwono.
- Jalan Asia Afrika ke Barat bisa lurus ke Jalan Tentara Pelajar atau ke arah Jalan Gerbang Pemuda putar balik di bawah Ladogi.
- Jalan Tentara Pelajar dari arah Manggala Wanabakti, di Traffic Light Palmerah diluruskan ke Permata Hijau dan Kebayoran Lama, belok kiri arah belakang DPR ditutup.
- Jalan Tentara pelajar pojok Manggala Wanabakti ditutup, Gatot Subroto ditutup untuk mencegah lawan arus dan putar balik kendaraan.