Rabu 26 Aug 2020 15:26 WIB

Delegasi Israel dan AS akan Kunjungi UEA

Delegasi Israel akan dipimpin penasihat keamanan nasional Israel Meir Ben-Shabbat.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan perjanjian damai antara Uni Emirat Arab dan Israel
Foto: EPA/Doug Mills
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan perjanjian damai antara Uni Emirat Arab dan Israel

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Delegasi Israel dan Amerika Serikat (AS) akan mengunjungi Uni Emirat Arab (UEA) pekan depan. Mereka ingin mengejawantahkan kesepakatan normalisasi hubungan diplomatik yang telah tercapai pada 13 Agustus lalu.

Delegasi AS akan dipimpin penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner dan penasihat keamanan nasional AS Robert O'Brien. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo akan bergabung dengan mereka setelah menuntaskan lawatannya ke Bahrain dan Sudan. Sebelumnya Pompeo telah mengunjungi Israel dan bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu serta Menteri Pertahanan Benny Gantz.

Baca Juga

Delegasi Israel ke UEA akan dipimpin penasihat keamanan nasional Israel Meir Ben-Shabbat. Kepala otoritas penerbangan sipil Israel dan pejabat di Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan Israel akan turut dalam rombongan.

Menurut kantor perdana menteri Israel, kunjungan ke UEA akan dilakukan pada Senin (31/8). Pesawat yang membawa delegasi sekaligus menandai penerbangan pertama antara kedua negara. Pesawat dari maskapai El Al Israel dilaporkan akan digunakan untuk mengangkut delegasi.

Saat tiba di Abu Dhabi, delegasi Israel akan fokus mempromosikan kolaborasi di berbagai bidang antara lain penerbangan, pariwisata, perdagangan, keuangan , kesehatan, energi, dan pertahanan. Netanyahu mengatakan pembicaraan itu akan memajukan perdamaian dan normalisasi dengan UEA.

"Ini adalah perjanjian bersejarah. Ini akan memacu pertumbuhan. Ini akan membantu membawa pertumbuhan ekonomi secara umum, terutama selama era virus korona. Saya berharap negara-negara lain di kawasan kita akan bergabung dalam lingkaran perdamaian," kata Netanyahu, dilaporkan laman Times of Israel pada Selasa (25/8).

Netanyahu pun berharap warga Israel segera bisa mengunjungi Dubai dan Abu Dhabi. "Banyak yang bisa dilihat di sana," ujarnya. Dimulainya penerbangan langsung antara Tel Aviv dan Abu Dhabi merupakan momen bersejarah. Itu menjadi tanda penting kemajuan dalam pelaksanaan perjanjian damai Israel dan UEA.

Israel dan UEA berhasil mencapai kesepakatan normalisasi hubungan diplomatik pada 13 Agustus lalu. Hal itu tercapai dengan bantuan AS. Itu merupakan kesepakatan damai pertama Israel dengan negara Arab dalam 26 tahun.

Menurut Putra Mahkota UEA Sheikh Mohammad bin Zayed Al Nahyan kesepakatan normalisasi itu sengaja dibuat untuk membuat Israel menghentikan aneksasi terhadap wilayah Palestina. Di bawah kesepakatan dengan UEA, Israel memang sepakat menangguhkan rencana aneksasi Tepi Barat. Namun Netanyahu telah menegaskan bahwa rencana tersebut tak sepenuhnya disingkirkan.

Netanyahu mengatakan akan tetap menjalin koordinasi dengan AS perihal pencaplokan Tepi Barat. AS, melalui rencana perdamaian Timur Tengah-nya, memang telah memberi lampu hijau kepada Israel untuk melakukan hal tersebut. Palestina memandang kesepakatan normalisasi antara UEA dan Israel sebagai pengkhianatan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement