Rabu 28 Jun 2023 08:52 WIB

Menlu Israel Sangat Optimistis Soal Normalisasi dengan Arab Saudi

Israel optimistis bisa menormalkan hubungan dengan Saudi sebelum Maret tahun depan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen (kanan) sangat optimis bahwa Israel dan Arab Saudi akan menormalkan hubungan sebelum Maret tahun depan.
Foto: EPA-EFE/ANTHONY ANEX
Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen (kanan) sangat optimis bahwa Israel dan Arab Saudi akan menormalkan hubungan sebelum Maret tahun depan.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen sangat optimis bahwa Israel dan Arab Saudi akan menormalkan hubungan sebelum Maret tahun depan. Dia menambahkan, kesepakatan normalisasi dengan Saudi tidak akan menjadi bagian dari Abraham Accords dan akan mencakup negara lain.

"Israel tertarik untuk memajukan perjanjian damai dengan Arab Saudi. Ini adalah kesepakatan yang bisa dicapai, dan Saudi juga tertarik dengan itu," ujar Cohen, dilaporkan Middle East Monitor, Selasa (27/6/2023).

Baca Juga

Cohen mengatakan, pembicaraan tentang perjanjian normalisasi Saudi-Israel sedang berlangsung melalui berbagai saluran, terutama melalui Washington.  "Ada jendela peluang hingga Maret 2024 untuk kesepakatan dengan Riyadh, setelah itu sistem politik di AS akan fokus pada pemilihan presiden akhir tahun ini," kata Cohen.

Mantan duta besar AS untuk Israel, Martin Indyk, dalam sebuah wawancara dengan CNN mengatakan, Saudi mengajukan tiga persyaratan kepada Amerika Serikat untuk memajukan normalisasi dengan Israel. Tiga persyaratan itu antara lain, jaminan keamanan dari AS, seperti komitmen Pasal 5 NATO untuk Arab Saudi;  aliran bebas senjata dari AS, termasuk pesawat F-35;  dan lampu hijau untuk kapasitas Saudi yang independen untuk memperkaya uranium.

Arab Saudi tidak mengakui Israel, dan tidak bergabung dengan Abraham Accords, yang disepakati antara Israel dengan UEA dan Bahrain pada  2020. Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal Bin Farhan mengatakan, normalisasi antara Arab Saudi dan Israel adalah untuk kepentingan wilayah. Sementara masalah Palestina harus ditangani terlebih dahulu.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu telah menegaskan kembali keinginannya untuk menjalin hubungan dengan Arab Saudi. Netanyahu mengatakan, normalisasi ini akan menjadi lompatan kuantum untuk perdamaian komprehensif antara Israel dan dunia Arab, serta mengakhiri hubungan Arab-Israel dan Palestina-Israel.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement