Rabu 26 Aug 2020 17:37 WIB

Banjir Pakistan Tewaskan Puluhan Orang

Hujan juga merusak setidaknya seribu rumah di seluruh Pakistan

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Badan Manajemen Bencana Nasional Pakistan mengatakan, hujan lebat yang diakibatkan badai monsun selama tiga hari berturut hingga Selasa (25/8) waktu setempat, telah menewaskan sekurangnya 90 orang. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/MONIRUL ALAM
Badan Manajemen Bencana Nasional Pakistan mengatakan, hujan lebat yang diakibatkan badai monsun selama tiga hari berturut hingga Selasa (25/8) waktu setempat, telah menewaskan sekurangnya 90 orang. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI - Badan Manajemen Bencana Nasional Pakistan mengatakan, hujan lebat yang diakibatkan badai monsun selama tiga hari berturut hingga Selasa (25/8) waktu setempat, telah menewaskan sekurangnya 90 orang. Selain itu, hujan juga merusak setidaknya seribu rumah di seluruh Pakistan.

Seperti dilansir Guardian, jalan-jalan dan rumah-rumah digenangi air limbah di Karachi pada Selasa. Sementara drainase dan sistem limbah kota yang sudah tua diliputi hujan sehingga menimbulkan banjir.

Baca Juga

Dari total korban terkait hujan, sebanyak 31 kematian dilaporkan di provinsi Sindh selatan. Sementara 23 orang tewas di provinsi Khyber Pakhtunkhwa.

Sebanyak 15 kematian lainnya dilaporkan di provinsi Baluchistan barat daya dan delapan lainnya di provinsi Punjab. Sebanyak 13 orang lagi tewas di tempat lain di utara negara itu, termasuk tiga di sektor Kashmir yang dikelola Pakistan.

Pasukan, penyelamat, dan sukarelawan dari kelompok Islam radikal Tehreek-e-Labbaik terlihat mengevakuasi orang-orang dari lingkungan permukiman yang terendam banjir di Karachi ketika beberapa keluarga mengarungi air setinggi pinggang. Ratusan orang terpaksa berlindung di rumah kerabat di kota terbesar negara itu.

Menurut badan bencana, pasukan yang menggunakan perahu mengevakuasi 300 orang dari distrik Dadu yang dilanda hujan di provinsi Sindh. Sementara 1.245 orang dievakuasi dari daerah yang dilanda hujan Karachi, di mana penduduk mengatakan mereka masih menunggu bantuan.

Hujan diperkirakan akan terus turun pekan ini di Karachi. Perdana menteri Pakistan Imran Khan awal bulan ini mengirim pasukan untuk membantu pemerintah setempat dalam memompa air hujan dari permukiman yang tergenang.

Hujan muson melanda Pakistan pada saat pihak berwenang berusaha menahan penyebaran virus corona yang menyebabkan lebih dari 6.200 kematian sejak Februari. Pakistan melaporkan sembilan lagi kematian karena Covid-19 pada Selasa, salah satu jumlah kematian harian terendah sejak Maret.

Setiap tahun, banyak kota di Pakistan berjuang untuk mengatasi banjir monsun tahunan, yang menuai kritik tentang perencanaan yang buruk. Musim hujan berlangsung dari Juli hingga September.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement