REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana mengatakan pola hidup sehat penting dilakukan di masa adaptasi kenormalan baru (AKB). Reihana menjelaskan pola konsumsi yang tidak baik dapat menyebabkan wasting (kekurangan gizi), berat badan rendah, obesitas, dan stunting. Untuk itu diperlukan asupan gizi yang seimbang.
Pada era adaptasi kebiasaan baru itu, Reihana memberi saran bagaimana penerapan gizi seimbang terwujud. Pertama, biasakan sarapan pagi sebelum memulai aktivitas, membuat makan dan cemilan sehat di rumah. Selanjutnya, belajar makan baik sesuai kebutuhan, membawa bekal serta alat makan sendiri, minum air minimal delapan gelas sehari, dan tidur cukup.
Asupan gizi seimbang, dengan seimbang kandungan karbohidrat, vitamin maupun protein. Makanan bergizi penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Gizi seimbang memainkan peranan penting dalam mempertahankan kondisi tubuh untuk tetap sehat.
Gizi yang tepat juga dapat mencegah banyak masalah penyakit, termasuk obesitas, risiko penyakit menular danpenyakit tidak menular. "Dibutuhkan dukungan orang tua dalam pembiasan makan sehat dan olah raga teratur," katanya.
Terdapat empat pilar dalam gizi seimbang, yakni mengonsumsi pangan beraneka ragam serta membiasakan perilaku hidup bersih. Selain itu, melakukan aktivitas fisik dan mempertahankan serta memantau berat badan normal.
Reihana memberi kiat agar masyarakat lebih banyak mengonsumsi protein pada saat pandemi COVID-19 serta mengurangi konsumsi gula. Hal itu bermanfaat untuk menjaga imunitas tubuh.
Pola hidup sehat pada era kebiasaan baru terdiri dari dua hal, yakni gerakan masyarakat hidup sehat dan taat pada protokol kesehatan.
"Protokol kesehatan adalah harga mati, ini penting dalam mencegah penyebaran COVID-19," ujarnya.