REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan menyatakan keputusan memberikan rekomenadi kepada pasangan Eri Cahyadi-Armuji pada Pilkada Surabaya sudah berdasarkan pertimbangan matang. Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto pun mengungkapkan alasan merekomendasikan pasangan Eri Cahyadi-Armuji sebagai pasangan calon kepala daerah di Surabaya.
Hasto menyebutkan dua alasan partainya mengusung Eri. Pertama, Hasto mengatakan, Eri Cahyadi merupakan sosok Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dibesarkan dari kalangan nahdliyin.
Kedua, ia melanjutkan, Eri juga telah mendapatkan proses kaderisasi kepemimpinan yang baik oleh Wali Kota Tri Rismaharini. "Saya dapat informasi bahwa saudara Eri telah cukup lama mempersiapkan diri," kata Hasto dalam konferensi virtual usai pengumuman calon kepala daerah gelombang kelima, Selasa (2/9).
Eri Cahyadi merupakan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Pemerintah Kota Surabaya. Eri kerap disebut sebagai anak emas Risma.
Soal pengunduran diri Eri sebagai pejabat publik, Hasto mengatakan, PDIP akan mengikuti aturan dan UU terkait kapasitas Eri yang saat ini duduk sebagai pejabat di lingkup pemerintahan kota Surabaya. "Tentu saja kami mengikuti seluruh ketentuan UU yang mengatur hal tersebut karena PDIP taat asas," kata Hasto.
Terkait alasan memilih Armuji, Hasto menyebutkan, yang bersangkutan merupakan kader internal partai. Ia telah melakoni penggemblengan mulai dari anak ranting ranting PAC, DPC, hingga menjadi ketua DPRD Surabaya.
Artinya, dia mengatakan, Armuji memahami segala aspek legislasi anggaran dan pengawasan serta representasi partai. Ia berharap Armuji akan menjadi mitra yang baik dan saling memperkuat kepemimpinan Eri nantinya.
Mantan sekretaris tim pemenangan Presiden Joko Widodo itu menilai perpaduan birokrat dan politisi ini merupakan kombinasi terbaik bagi PDIP untuk menghadapi Pilkada Surabaya. Dia mengatakan, kekuatan itu akan didukung dengan 15 kursi yang saat ini dimiliki partai dalam parlemen daerah tingkat II.
"Dengan dukungan masyarakat serta keberhasilan ibu Risma, ini jadi modal sosial yang jauh lebih penting daripada modal kapital itu. Sehingga kami meyakini bahwa pasangan ini akan mampu dapat kepercayaan masyarakat Surabaya," katanya.
Kendati demikian, Hasto mengatakan bahwa PDIP tidak boleh lengah. Dia melanjutkan, partai harus terus mengorganisir rakyat untuk memastikan kesinambungan estafet kepemimpinan dari Risma dan Wisnu kepada Eri dan Armuji.
Pada Pilkada Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji akan berhadapan dengan Machfud Arifin-Mujiaman. Artinya PDIP akan berhadapan dengan koalisi Golkar PKB, PPP, PKS, PAN, Gerindra dan Demokrat yang sepakan mengusung Machfud Arifin-Mujiaman.