Rabu 02 Sep 2020 19:18 WIB

Tanggapan Whisnu Sakti Buana tak Dapat Rekomendasi PDIP

Whisnu siap membantu pemenangan calon PDIP di Pilkada Surabaya 2020.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
Wakil Wali Kota Surabaya yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Whisnu Sakti Buana (kanan)
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Wakil Wali Kota Surabaya yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Whisnu Sakti Buana (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Wali Kota Surabaya yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Whisnu Sakti Buana angkat bicara setelah tidak mendapatkan rekomendasi partai untuk maju pada Pilwali Surabaya 2020. Whisnu menegaskan dirinya tegak lurus dengan keputusan DPP PDI Perjuangan. 

Whisnu sempat digadang-gadang sebagai kader PDIP terkuat untuk mendapatkan mandat. Nyatanya, PDIP lebih memilih Eri Cahyadi-Armuji untuk bersaing di Pilkada Surabaya 2020.

Baca Juga

Namun, menurut Whisnu, sebagai kader partai, sudah seharusnya mengikuti apa yang diputuskan DPP. Whisnu pun menegaskan kesiapannya membantu pemenangan Pilkada Surabaya 2020.

"Tetap kita harus memenangkan Surabaya untuk PDIP," ujarnya di Kantor DPD PDI P Jatim, Surabaya, Rabu (2/9).

Whisnu juga menyadari banyak simpatisan dan loyalisnya di Surabaya yang kecewa dengan rekomendasi tersebut. Dalam waktu dekat, Whisnu menyatakan akan mengumpulkan simpatisan dan loyalisnya untuk diberi pengertian agar taat dan patuh dengan keputusan DPP.

"Ya nantikan kumpul lagi. Insya Allah kalau kader PDIP akan tetap tegak lurus kepada keputusan Ketum (Megawati)," ujar Whisnu.

Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri nampaknya bisa membaca kekecewaan Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana yang dipastikan tidak mendapatkan rekomendasi maju Pilkada Surabaya 2020. Seusai pembacaan rekomendasi, Megawati secara Khusus menyapa Whisnu Sakti Buana. 

Mega khawatir dengan tidak dipilihnya Whisnu, akan muncul amggapan yang bersangkutan dibuang partainya. Mega menegaskan, PDIP tidak akan membuang Whisnu.

"Jangan ada yang bilang, oh Ibu Mega membuang namanya Whisnu, Tidak. Nah, ini saya berhadapan sama kamu. Tidak akan saya buang," ujar Mega saat berbivara secara virtual, Rabu (2/9).

Mega pun mengingatkan Whisnu sebagai kader partai, untuk taat dan patuh terhadap keputusan yang diambil partai. Mega pun menyampaikan terima kasih kepada Whisnu lantaran sudah banyak membantu kepemimpinan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

"Taat yang namanya sebagai kader PDIP. Terimakasih selama ini membantu Mbak Risma," ujar Mega. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement