REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) telah meminta pejabat kesehatan masyarakat negara bagian untuk bersiap mendistribusikan vaksin Covid-19 potensial ke kelompok berisiko tinggi, Rabu (2/9). Menurut dokumen dari badan tersebut, penyaluran ini dinyatakan dapat secepatnya dilakukan pada akhir Oktober.
"Untuk tujuan perencanaan awal, CDC menyediakan negara-negara bagian dengan asumsi perencanaan tertentu saat mereka mengerjakan rencana khusus negara bagian untuk distribusi vaksin, termasuk kemungkinan memiliki jumlah vaksin yang terbatas pada Oktober dan November," kata juru bicara CDC.
Dokumen yang dimuat daring oleh New York Times menunjukkan, CDC sedang mempersiapkan satu atau dua vaksin untuk Covid-19 yang akan tersedia dalam jumlah terbatas pada akhir Oktober. Vaksin akan disediakan gratis terlebih dahulu untuk kelompok berisiko tinggi termasuk petugas kesehatan, personel keamanan nasional, dan penghuni panti jompo dan staf.
Laporan tersebut sebelumnya menyatakan CDC telah menghubungi pejabat di semua 50 negara bagian dan lima kota besar dengan informasi perencanaan tersebut. Ahli penyakit menular AS Anthony Fauci mengatakan berdasarkan tingkat pendaftaran pasien dalam uji coba vaksin Covid-19 yang sedang berlangsung, mungkin ada cukup data klinis untuk diketahui pada November atau Desember bahwa salah satu vaksin itu aman dan efektif.
Pengembang obat seperti Moderna Inc, AstraZeneca Plc, dan Pfizer Inc memimpin perlombaan untuk mengembangkan vaksin yang aman dan efektif untuk Covid-19. Dokumen CDC menjelaskan dua kandidat vaksin yang harus disimpan pada suhu minus 70 dan minus 20 derajat Celcius. Persyaratan penyimpanan tersebut cocok dengan profil kandidat dari Pfizer dan Moderna.
Bulan lalu, departemen kesehatan AS mengatakan CDC sedang melaksanakan opsi kontrak yang ada dengan McKesson Corp untuk mendukung distribusi vaksin potensial. Direktur CDC Robert Redfield telah meminta gubernur negara bagian untuk mempercepat permintaan McKesson untuk membangun pusat distribusi vaksin dan mempertimbangkan pengabaian persyaratan yang akan menghentikan perusahaan untuk beroperasi penuh pada 1 November.
Pemilihan waktu penyebaran vaksin telah menjadi kepentingan politik ketika Presiden Amerika Serikat(AS), Donald Trump, berupaya terpilih kembali pada November. Pemerintahannya telah mengeluarkan miliaran dolar dana federal untuk mengembangkan vaksin untuk virus yang telah menewaskan lebih dari 180 ribu warga AS.