REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Badan PBB untuk Palestina (UNRWA) mengungkapkan pandemi Covid-19 ikut berdampak pada kesehatan dan sosial-ekonomi warga Palestina. UNRWA lalu menyalurkan bantuan guna meringankan beban warga Palestina yang wilayahnya dicaplok Israel.
UNRWAmengendus lonjakan kasus Covid-19 di kalangan warga Palestina selama beberapa pekan terakhir. Sebelumnya UNWRA mengklaim bisa menekan penyebaran Covid-19.
Juru Bicara UNRWA Tamara Alrifai mengungkapkan ada lonjakan luar biasa penderita Covid-19 dari hanya 200 menjadi 4.000 orang Palestina. Data penularan itu terangkum pada periode Juli sampai awal September.
"Kenaikannya sungguh dramatis. Kebanyakan akibat dampak pandemi pengungsi Palestina sudah tak bisa lagi bertahan di kamp karena lockdown, mereka perlu kembali bekerja," kata Tamara dilansir dari Saudi Gazette, Sabtu (6/9).
UNRWA menyebut butuh dana 95 juta dolar AS atau Rp 1,4 triliun guna memenuhi kebutuhan 5,6 juta warga Palestina yang mengungsi di seantero Timur Tengah hingga akhir tahun ini. Dana tersebut bakal dipergunakan UNWRA untuk sektor kesehatan, bantuan dana dan pendidikan.
Tamara menekankan pendanaan bisa bisa membuat warga bertahan di kamp karena seluruh kebutuhannya akan dicukupi. Dengan demikian penyebaran Covid-19 karena interaksi di luar kamp bisa dicegah.
"Pendanaan sangat dibutuhkan demi mencegah penularan Covid-19 di kamp pengungsi," kata Tamara.