Ahad 06 Sep 2020 19:21 WIB

Pandemi Covid-19, JK Ajak Tingkatkan Kepedulian Donor Darah

Sejak pandemi covid-19, jumlah pendonor berkurang drastis hingga 50 persen.

Red: Ratna Puspita
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (kedua kanan)
Foto: ANTARA /ARNAS PADDA
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (kedua kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengajak seluruh masyarakat di Tanah Air agar lebih meningkatkan kepedulian donor darah saat pandemi Covid-19. Saat ini, jumlah pendonor berkurang drastis hingga 50 persen.

"Di masa pandemi seperti ini, kepedulian kita harus dikedepankan. Termasuk kesadaran akan donor darah. Di Jakarta saja kita butuh 1.000 kantong darah per hari," kata JK melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Ahad(6/9).

Baca Juga

JK juga mengapresiasi dan mendukung kegiatan yang dilakukan Gerakan Donor Darah Perempuan Indonesia (GDDPI) yang berhasil mengumpulkan 465 kantong darah dari 527 pendaftar. "Sebuah langkah positif menolong sesama di masa pandemi Covid-19," ujar JK yang pernah menjabat Wapres RI dua kali tersebut.

Selain itu, tokoh asal Sulawesi Selatan tersebut juga mengaku bangga melihat data peserta donor darah yang banyak dari kalangan pemula atau baru pertama kali mendonorkan darahnya. "Aksi donor darah membantu PMI. Bisa tetap menjadi kontribusi yang mampu menggerakkan hati masyarakat untuk menyumbangkan darahnya demi menyelamatkan sesama," ujar dia.

Ketua Unit Donor Darah PMI dr Linda Lukitari Waseso mengatakan minimnya masyarakat yang mendonorkan darah di masa pandemi Covid-19 mengkhawatirkan ketersediaan darah di PMI. Padahal, kegiatan transfusi darah menjadi penting bagi masyarakat yang berada pada kondisi kritis.

Setelah diumumkannya kasus Covid-19 ditemukan di Tanah Air, diberlakukannya berbagai upaya untuk pencegahan penyebaran virus mulai dari kerja dari rumah, pengaturan jarak fisik dan lainnya. Sejak itu pula, kegiatan donor darah di hampir sebagian besar Unit Donor Darah PMI mengalami penurunan rata-rata 30 hingga 50 persen. 

Selain itu, jumlah stok darah yang tersedia juga tidak seimbang dengan penyakit demam berdarah yang tengah merebak dan pasien rutin transfusi darah seperti Thalasemia serta kebutuhan lain.

Sementara itu, Dewan Pembina GDDPI Yanti Erlangga mengatakan kegiatan tersebut merupakan bentuk perhatian khusus kepada PMI. Keprihatinan stok darah di masa pandemi saat inilah yang mendorong GDDPI untuk bahu membahu meringankan beban PMI.

Ia mengatakan proses donor darah pada masa pandemi juga dilakukan dengan prosedur yang ketat agar tidak ada yang terjangkit Covid-19. Setiap pendonor harus mendaftarkan diri kemudian terlebih dahulu mengikuti tes cepat.

"Aksi mengumpulkan kantong darah akan dilakukan di beberapa daerah yaitu Yogyakarta, Palu, dan Bali," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement