REPUBLIKA.CO.ID, OREGON -- Kebakaran hutan yang menyebar cepat dan terpengaruh angin di Oregon, Amerika Serikat (AS), telah melalap lima kota kecil di wilayah negara bagian itu, sehingga memungkinkan jatuhnya korban jiwa yang tinggi, kata Gubernur Kate Brown pada Rabu (9/9).
Brown menyebut bahwa sejumlah kota, termasuk lima di antaranya yakni Detroit di Santiam Valley, Blue River dan Vida di wilayah pesisir Lane, serta Phoenix dan Talent di Oregon bagian selatan sebagian besar telah hancur.
"Ini bisa jadi merupakan kehilangan terbesar atas nyawa manusia dan juga properti akibat kebakaran dalam sejarah negara bagian kita ini," ujar Brown. Ia menambahkan bahwa tim penyelamat menarik para korban dari sungai di mana mereka menyelamatkan diri dari kobaran api.
Sementara itu, di bagian utara Kalifornia yang berjarak ratusan kilometer, tiga kematian dikonfirmasi terjadi pada hari yang sama dalam kebakaran hebat. Kebakaran dipicu serangan petir yang muncul dengan intensitas baru pada pekan ini.
Puluhan titik kebakaran utama masih berlanjut melalap area kering yang luas di Kalifornia dan berdampak pada Oregon, yang merupakan wilayah tetangganya. Dengan angin berkecepatan 80 kilometer per jam, setidaknya ada 35 titik api utama di Oregon.
Area terdampak kebakaran di Oregon secara kolektif hingga saat ini mencapai hampir dua kali luas Kota New York. Para petugas pemadam kebakaran juga terpaksa harus mundur dari kobaran api yang tidak terkendali di Oregon, sementara otoritas meminta para warga untuk bisa dievakuasi dalam waktu cepat.
"Tadi seperti berkendara melewati neraka," kata Jody Evans, seorang warga yang dievakuasi pada malam hari dari Detroit, dalam wawancara dengan stasiun televisi lokal NewsChannel21.
Di bagian selatan, sebagian Kota Medford yang berpenduduk lebih dari 80.000 jiwa dan kebanyakan merupakan pensiunan, berada di bawah perintah evakuasi ataupun peringatan selagi kebakaran mendekat ke wilayah tersebut.
"Jelas tidak ada area di negara bagian ini yang bebas dari api," kata Doug Graf, Kepala Perlindungan Api di Departemen Kehutanan Oregon.