Ahad 13 Sep 2020 04:55 WIB

Gejala Covid-19 Dapat Bertahan Selama Berbulan-bulan

Temuan peneliti Belanda sejalan dengan hasil riset di Italia soal penyintas Covid-19.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Reiny Dwinanda
Tidak semua warga Amsterdam mengenakan maskernya dengan sesuai. Pada Jumat (11/9), Belanda tercatat mengalami lonjakan kasus Covid-19.
Foto: EPA
Tidak semua warga Amsterdam mengenakan maskernya dengan sesuai. Pada Jumat (11/9), Belanda tercatat mengalami lonjakan kasus Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Sebuah survei berskala luas di Belanda menyimpulkan bahwa kebanyakan orang yang menunjukkan sejumlah pertanda terkena Covid-19 masih merasakan beberapa gejala hampir tiga bulan kemudian. Hanya 0,7 persen responden mengatakan mereka benar-benar bebas gejala 79 hari setelah pertama kali menunjukkan tanda-tanda infeksi, menurut penelitian yang diterbitkan pada hari Kamis (10/9) di jurnal Open Research European Respiratory Society.

Dilansir South China Morning Post, Sabtu (12/9), survei ini adalah yang pertama menunjukkan pemulihan parsial semata di antara sampel besar orang. Penelitian ini melibatkan lebih dari 2.100 pasien yang terkonfirmasi maupun diduga Covid-19 di Belanda dan Flanders, bagian utara Belgia yang berbahasa Belanda. Sebagian besar dari mereka tidak dirawat di rumah sakit.

Baca Juga

Virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 27 juta orang di seluruh dunia, dengan 18 juta di antaranya telah pulih, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins. Responden  rata-rata melaporkan tujuh gejala ketika mereka disurvei sekitar 79 hari setelah mereka pertama kali mengalami gejala Covid-19, dengan kelelahan dan kesulitan bernapas sebagai keluhan yang paling umum.

photo
Tiga gejala baru Covid-19 menurut CDC AS. - (Republika)

Sekitar 44 persen responden masih mengalami sesak dada. Lalu, 38 persen belum hilang sakit kepalanya, 36 persen mengalami nyeri otot, dan 33 persen mengalami nyeri di antara tulang belikat.

"Berbeda dengan kelompok rawat inap yang disurvei, pasien dengan Covid-19 'ringan' mendapat sedikit panduan dan sering terabaikan begitu saja," kata para peneliti.

"Saat kami berbicara dengan pasien, kami menemukan bahwa mereka juga mengeluhkan hal-hal yang mungkin tidak terkait langsung dengan sistem pernapasan," kata Martijn Spruit, penulis makalah dan profesor di bidang rehabilitasi kegagalan organ kronis di Maastricht University.

Masih harus ditentukan berapa lama gejala bisa bertahan, kata Yvonne Goertz, salah satu penulis utama studi dan peneliti di pusat perawatan penyakit paru-paru kronis Ciro. Kelompok tersebut melakukan survei mereka pada bulan Juni.

Usia rata-rata responden adalah 47 tahun, sementara 85 persen adalah perempuan dan sebagian besar dilaporkan dalam keadaan sehat sebelum gejala mereka. Di antara responden, lima persen telah dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 yang dikonfirmasi. Sisanya, 17 persen dinyatakan positif mengidap virus tersebut, 44 persen didiagnosis berdasarkan gejala, dan 39 persen tidak memiliki diagnosis berdasarkan gejala oleh dokter.

Hasilnya sejalan dengan penelitian sebelumnya pada 143 pasien Covid-19 yang dipulangkan dari sebuah rumah sakit di Italia. Hanya 13 persen dari pasien itu yang benar-benar bebas dari gejala terkait dalam rata-rata 60 hari setelah timbulnya gejala pertama, menurut sebuah makalah yang diterbitkan pada bulan Juli. Separuh dari mereka masih memiliki tiga gejala atau lebih dan 44 persen melaporkan kualitas hidup yang lebih buruk.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement