Senin 14 Sep 2020 02:36 WIB

Bahrain-Israel akan Buka Penerbangan Langsung Antarnegara

Bahrain membuka hubungan diplomatik dengan Israel

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Para anggota kabinet AS bertepuk tangan usai Presiden Donald Trump mengumumkan normalisasi hubungan Bahrain-Israel, Jumat (11/9).
Foto: EPA
Para anggota kabinet AS bertepuk tangan usai Presiden Donald Trump mengumumkan normalisasi hubungan Bahrain-Israel, Jumat (11/9).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, kesepakatan normalisasi hubungan Israel dan Bahrain akan menghasilkan penerbangan langsung antara kedua negara. Hubungan diplomatik kedua negara disepakati pada Jumat  (11/9).

"Akan ada lalu lintas udara yang cepat dan langsung antarnegara," kata Netanyahu dalam sambutannya kepada kabinet Israel, yang transkripnya telah dikeluarkan oleh kantornya dikutip laman Reuters, Ahad (13/9).

Baca Juga

Normalisasi hubungan Israel dan Bahrain diumumkan Presiden AS Donald Trump melalui akun Twitter pribadinya. "Terobosan bersejarah lainnya lainnya hari ini. Dua teman hebat kami Israel dan Kerajaan Bahrain menyetujui perjanjian damai - negara Arab kedua yang melakukan perjanjian damai dengan Israel dalam 30 hari," ucapnya.

Dalam pernyataan bersama yang dirilis AS, Israel, dan Bahrain, disebutkan bahwa mereka akan tetap memikirkan penyelesaian konflik Israel-Palestina. Ketiga negara bertekad mencapai "resolusi yang adil, komprehensif, dan langgeng guna memungkinkan rakyat Palestina mencapai potensi penuh mereka".

Sebelumnya, Uni Emirat Arab lebih dulu menyepakati normalisasi hubungan dengan Israel tahun ini. Pesawat El Al yang dihiasi dengan lambang Bintang Daud lepas landas dari Bandara Ben-Gurion, Israel, Senin (31/8). Penerbangan langsung dari Israel ke Uni Emirat Arab (UEA) itu menandai implementasi normalisasi hubungan kedua negara. 

Kesepakatan normalisasi hubungan Israel dan UEA diteken pada 13 Agustus lalu. Itu menjadikan UEA sebagai negara Arab ketiga yang membuka hubungan penuh dengan Israel, setelah Mesir dan Yordania. Berbeda dari Mesir dan Yordania, Israel tidak pernah berperang melawan UEA. 

Dalam pertemuan pada Senin, beberapa perusahaan Israel telah menandatangani kesepakatan dengan perusahaan UEA. Normalisasi hubungan kedua negara tampaknya dapat membuka pintu kerja sama bisnis di sejumlah sektor, seperti penerbangan, perbankan, dan keuangan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement