Senin 14 Sep 2020 05:15 WIB

Netflix Kembali Tuai Kecaman Setelah Rilis Cuties

Tagar CancelNetflix pun menggelora di Twitter.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Netflix menghadirkan film Cuties yang menyoroti gadis praremaja Muslim yang memberontak terhadap nilai-nilai konservatif. Namun, film Cuties dikecam karena dianggap menonjolkan seksualitas anak di bawah umur.
Foto: Netflix
Netflix menghadirkan film Cuties yang menyoroti gadis praremaja Muslim yang memberontak terhadap nilai-nilai konservatif. Namun, film Cuties dikecam karena dianggap menonjolkan seksualitas anak di bawah umur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Layanan streaming Netflix dihujani kecaman di media sosial setelah merilis film Prancis Cuties. Kecaman datang karena film tersebut dinilai menampilkan seksualitas anak di bawah umur.

Film yang digarap oleh Maimouna Doucoure ini pertama kali ditayangkan dalam Sundance Film Festival pada Januari lalu. Film ini mengisahkan seorang anak perempuan Muslim berusia 11 tahun yang tinggal di Paris dan ingin bergabung dengan sebuah kelompok menari berjiwa bebas lokal.

Baca Juga

Hal ini dilakukan sebagai bentuk pemberontakan gadis tersebut terhadap keluarganya yang mengusung nilai-nilai konservatif. Sebelum film dirilis, Netflix juga telah menuai kecaman setelah merilis poster film Cuties versi Amerika Serikat (AS) yang rilis pada Agustus lalu. Poster tersebut menuai kritik tajam karena menonjolkan seksualitas anak di bawah umur.

Warganet yang geram akan perilisan film Cuties menggelorakan tagar #CancelNetflix di Twitter sejak beberapa waktu lalu. Terlepas dari hujaman kritik dan kecaman yang datang, Netflix meminta warganet untuk menonton film tersebut terlebih dahulu sebelum memberikan kritik.

"Cuties merupakan komentar sosial terhadap seksualisasi anak muda," jelas juru bicara Netflix dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Today.

Netflix mengatakan film tersebut merupakan sebuah film yang telah memenangi penghargaan. Selain itu, Cuties juga disebut memiliki cerita yang kuat mengenai tekanan yang dhadapi anak-anak perempuan di media sosial dan masyarakat di mana mereka bertumbuh.

"Dan kami mendorong siapa pun yang peduli mengenai isu penting ini untuk menonton filmnya," kata Netflix.

Terlepas dari pembelaan Netflix, The National Center on Sexual Exploitation (NCOSE) dan Parents Television Council (PTC) telah memberikan pernyataan resmi terkait Cuties. Baik NCOSE maupun PTC menyatakan kecaman mereka terhadap Netflix karena merilis Cuties dan juga mengecam isi konten dalam film tersebut.

"Setelah mengulas film Cuties Netflix, kami tetap pada kritik awal kami bahwa film TV-MA-rated tersebut melakukan seksualisasi anak-anak," tulis PTC melalui akun Twitter mereka.

Kontroversi Cuties juga turut disoroti oleh politikus. State Representative Texas Matt Schaefer telah meminta Jaksa Agung Texas untuk menginvestigasi film Cuties yang ditayangkan Netflix.

"(Investigasi) untuk kemungkinana danya pelanggaran hukum eksploitasi anak dan pornografi anak," tutur Schaefer.

Senator Josh Hawley juga telah melayangkan surat kepada CEO Netflix Reed Hasting yang berisikan daftar pertanyaan. Pihak Hawley meminta Hasting untuk menjawab semua pertanyaan tersebut pada Jumat. Selain itu, Hawley juga meminta Netflix untuk menghentikan penayangan Cuties karena mengandung konten yang tidak pantas.

"Kami meminta penghentian Cuties segera, sebuah film yang menggambarkan anak praremaja terlibat dalam rutinitas tarian eksplisit secara seksual yang memunculkan pertanyaan besar mengenai keamanan dan eksploitasi anak," ujar Hawley.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement