Senin 14 Sep 2020 10:22 WIB

Kremlin Kembali Kuasai Pemilihan Daerah

Pemilihan daerah Rusia digelar saat frustrasi terhadap Putin kian meningkat

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Bendera Rusia. Pemilihan daerah Rusia digelar saat frustrasi terhadap Putin kian meningkat. Ilustrasi.
Foto: VOA
Bendera Rusia. Pemilihan daerah Rusia digelar saat frustrasi terhadap Putin kian meningkat. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Partai berkuasa United Russia tampaknya akan kembali meraih kemenangan di pemilihan daerah. Tapi pendukung Alexei Navalny mendapat dukungan yang tidak pernah mereka raih sebelumnya di kota-kota Serbia.

Pemilihan daerah Rusia ini digelar saat rasa frustasi terhadap partai pendukung Presiden Vladimir Putin kian meningkat. Tidak hanya ketidakmampuan mengatasi  pandemi virus corona, tapi juga karena upah dan gaji yang stagnan selama bertahun-tahun.

Baca Juga

Pemungutan suara digelar tidak lama setelah kritikus Kremlin, Navalny, jatuh sakit karena diracun. Oposisi pemerintah itu mempromosikan strategi yang dapat menurunkan suara United Russia dan mendukung puluhan kandidat anggota dewan kota-kota Serbia.

Walaupun proses penghitungan suara masih berlangsung tapi penghitungan suara awal Senin (14/9) menunjukan politisi-politisi pro-Kremlin yang didukung Putin masih menguasai kursi gubernur di Komi, Tatarstan, Kamchatka, dan puluhan daerah lainnya.

Namun pendukung Navalny meraih kemenangan yang sebelumnya tidak pernah mereka raih di dewan kota di kota terpadat ketigadi Rusia, Novosibirsk, dan di kota mahasiswa Tomsk. United Russia biasanya selalu berkuasa penuh di dua kota tersebut.

"Rakyat muak dengan otoritas, Anda tidak bisa duduk di takhta selama 20 tahun, mengambil, mencuri tanpa henti, melakukan semua itu dan tak dihukum," kata politisi oposisi yang meraih kursi di dewan kota Tomsk, Ksenia Fadeyeva.

Pendukung Navalny lainnya, Andrei Fateev, juga berhasil duduk di kursi dewan kota Tomsk. Sementara sekutu Navalny, Sergei Boyko, berhasil memenangkan kursi dewan kota Novosibirk.

"Ini benar-benar menghancurkan mitos liberal hanya sekitar dua persen dan 'pendukung mereka hanya para hipster di dalam ring road Garden (Moskow)'," kata sekutu dekat Navalny, Leonid Volkov.  

Navalny masih berbaring tak berdaya. Rekan-rekannya maju dalam pemilihan daerah ini dengan strategi 'smart voting'. Mereka mengajukan lebih dari seribu politisi yang dianggap dapat mengalahkan kandidat dari partai penguasa dan mempromosikan mereka ke masyarakat Rusia.

Fateev mengatakan United Russia tampaknya hanya memenangkan 12 dari 37 kursi dewan kota Tomsk setelah banyak kandidat yang didukung smart voting meraih kemenangan.

Pejabat komisi pemilu Tomsk, Tatiana Doroshenko, mengatakan ia tidak mengingat kapan United Russia tampil seburuk pemilihan tahun ini. Doroshenko sudah menjabat sebagai ketua dewan komisi pemilihan di sebuah distrik di Tomsk selama 15 tahun.

"Ini contoh kasus yang luar biasa, Anda dapat benar-benar terlibat dalam politik dan tidak sia-sia seperti yang terlibat baru-baru ini," kata Fateev.

Sementara Sekretaris Jenderal United Russia Andrey Turchak mengatakan partainya yakin akan 'meraih kemenangan'. Pemilihan daerah pekan ini dianggap menjadi uji coba pemilihan parlemen tahun depan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement