Sabtu 19 Sep 2020 13:03 WIB

Pemkot Bandung Ancam Tutup Jalan Dipatiukur

Warga Bandung kerap memadati Jalan Dipatiukur saat malam hari.

Pemkot Bandung Ancam Tutup Jalan Dipatiukur. Petugas Dishub Kota Bandung membawa papan informasi saat penutupan Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jumat (18/9). Pemerintah Kota Bandung menutup sejumlah ruas jalan diantaranya Jalan Asia Afrika - Tamblong, Jalan Otista - Suniaraja, Jalan Purnawarman - Martadinata, Jalan Merdeka - Riau dan Jalan Merdeka - Aceh pada pagi dan malam hari guna meminimalisir kerumunan pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang diperketat. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pemkot Bandung Ancam Tutup Jalan Dipatiukur. Petugas Dishub Kota Bandung membawa papan informasi saat penutupan Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jumat (18/9). Pemerintah Kota Bandung menutup sejumlah ruas jalan diantaranya Jalan Asia Afrika - Tamblong, Jalan Otista - Suniaraja, Jalan Purnawarman - Martadinata, Jalan Merdeka - Riau dan Jalan Merdeka - Aceh pada pagi dan malam hari guna meminimalisir kerumunan pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang diperketat. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengancam akan menambah penutupan ruas jalan yakni di Jalan Dipatiukur karena kerap dipadati masyarakat pada saat malam hari. Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan jika masyarakat tetap memadati Jalan Dipatiukur dan abai terhadap protokol kesehatan Covid-19, maka ia tak segan memblokir jalan itu.

"Kalau ini tidak bisa dikendalikan, kami blok. Jalan Dipatiukur kami akan sarankan pemblokiran jalan. Terutama penutupan di malam hari setelah pukul 21.00 WIB," kata Ema dalam keterangannya di Bandung, Sabtu (19/9).

Baca Juga

Menurutnya, saat ini ia sudah tidak lagi menerapkan substansi permisif dalam Peraturan Wali Kota Bandung (Perwali) Nomor 37 Tahun 2020 dan Perwali Nomor 46 Tahun 2020. Ia mengatakan tidak menutup kemungkinan, penegakan aturan bakal dilakukan lebih ketat dengan sanksi yang berat.

Menurutnya, salah satu kunci penanganan Covid-19 adalah kedisiplinan seluruh pihak. Aparat gabungan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung juga sempat mendatangi keramaian yang ada di Jalan Dipatiukur pada Jumat (18/9) malam.

Di kawasan itu memang banyak pedagang kaki lima (PKL) yang berdagang di sebagian ruas Jalan Dipatiukur, tepatnya di kawasan Universitas Padjajaran (Unpad). Menurut Ema, banyak masyarakat di kawasan itu yang memang tidak berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

Ia bersama aparat lainnya melakukan peneguran kepada masyarakat. "Bisa dilihat sendiri yang namanya 3 M dan 1 T (mengenakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan tidak berkerumun) itu tidak dilakukan," kata Ema.

Dengan adanya rencana penutupan Jalan Dipatiukur itu, Ema mengingatkan kepada seluruh pihak senantiasa berdisiplin mengikuti aturan yang berlaku, dan juga disiplin terhadap protokol kesehatan karena pandemi Covid-19 belum reda. "Kami ingin semua kegiatan mengacu pada Perwal yang sudah ada. Aktivitas ekonomi selesai pukul 21.00 WIB. Setelah itu mereka kembali ke tempat masing-masing. Bahkan untuk Sabtu malam (malam Ahad), sesuai arahan Pak Kapolrestabes akan diperluas. Di Jalan Lingkar Selatan akan ada penutupan jalan," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement