Jumat 25 Sep 2020 11:40 WIB

Kemendes Sambut Hari Batik Nasional dengan Gowes Berbatik

Semua peserta gowes memakai kaos bermotif batik termasuk masker dan atribut lainnya.

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonsia, Abdul Halim Iskandar
Foto: Kemendes
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonsia, Abdul Halim Iskandar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggelar acara olahraga bersepeda atau gowes berbatik sekaligus dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober.

"Kegiatan pagi hari ini dalam rangka menyongsong pelaksanaan Bangga Buatan Indonesia," kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar usai melepas peserta gowes melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (25/9).

Baca Juga

Kegiatan gowes dengan jarak tempuh 9,4 KM itu diikuti oleh seluruh pejabat dan pegawai Kemendes PDTT. Menariknya, semua peserta mengenakan kaos bermotif batik termasuk masker dan atribut lainnya.

Abdul Halim atau yang akrab disapa Gus Menteri mengatakan pihaknya mengangkat tema "Yang Terbaik Yang Terbatik" untuk membumikan batik khas bangsa Indonesia.

Selain Gowes berbatik, mulai hari ini semua pegawai Kemendes PDTT diwajibkan memakai batik selama sebulan penuh saat berkantor. Bahkan semua mobil dinas milik Kemendes PDTT diberi merek batik dengan berbagai motif khas berbagai daerah di Indonesia.

Gus Menteri berharap dengan kampanye dan upaya lainnya, masyarakat Indonesia semakin cinta dan terketuk hatinya untuk membeli batik yang diproduksi oleh para pelaku UMKM dari pada pakaian merek luar negeri.

"Dalam rangka untuk bangga buatan Indonesia, penguatan UMKM, supaya kemandirian ekonomi, kemandirian pangan dan kemandirian politik bangsa Indonesia semakin eksis dan diakui oleh dunia," ujar dia.

Ia mengatakan acara gowes tersebut tetap mengutamakan protokol kesehatan seperti penggunaan masker guna mencegah penyebaran Covid-19.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement